• Rabu, 04 Desember 2024

Waspada, BMKG Prediksi Banjir Rendam Enam Daerah di Lampung

Rabu, 04 Desember 2024 - 08.11 WIB
106

Ilustrasi. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung memprediksi banjir akan merendam 6 daerah pesisir di Provinsi Lampung akibat kondisi cuaca buruk dan intensitas hujan yang tinggi.

BMKG Maritim Lampung sudah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan Lampung yang berlaku 3 Desember 2024 pukul 07.00 WIB hingga 6 Desember 2024 pukul 07.00 WIB.

Berdasarkan keterangan pada akun Instagram resmi @bmkglampung yang diakses pada Selasa (3/12/2024), disebutkan selama periode tersebut akan terjadi gelombang setinggi 1,25 sampai dengan 2,5 meter di Perairan Teluk Lampung Bagian Utara, Perairan Teluk Lampung Bagian Selatan, dan Perairan Timur Lampung Bagian Selatan.

“Saran keselamatan agar diwaspadai pada pelayaran perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Untuk kapal tongkang perlu waspada apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter,” tulis pihak BMKG.  

Selanjutnya disampaikan juga bahwa tinggi gelombang 2,5 hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di Perairan Barat Lampung dan Selat Sunda Bagian Barat Lampung.

“Saran keselamatan agar diwaspadai pada perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Selanjutnya kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter. Serta kapal ferry apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter,” tulis BMKG lagi.

BMKG menyebut bahwa pola angin di wilayah perairan Provinsi Lampung pada umumnya bergerak dari arah Barat Daya hingga Barat Laut.

“Dengan kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Timur Lampung Bagian Selatan, Perairan Barat Lampung, dan Selat Sunda Selatan Lampung,” tulis BMKG.

BMKG Maritim Lampung memprediksi wilayah berpotensi terjadi banjir pesisir yaitu di Pesisir Bandar Lampung, Pesisir Tanggamus, Pesisir Lampung Selatan, Pesisir Pesawaran, Pesisir Timur Lampung, dan Pesisir Barat Lampung.

“Adanya pasang maksimum disertai dengan fenomena bulan baru pada tanggal 1 Desember 2024 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap ketinggian pasang air laut maksimum tanggal 1-5 Desember 2024,” tulis BMKG Maritim Lampung.

Kondisi tersebut secara umum dianggap dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukuman pesisir, serta perikanan darat.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari fenomena ini,” tulis BMKG.

Sementara itu, kondisi cuaca buruk menyebabkan kapal ferry mengalami kesulitan sandar di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Informasi dihimpun Kupas Tuntas, kapal ferry yang melayani rute penyeberangan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten, kesulitan untuk sandar di dermaga, pada Senin (2/12/2024) sekitar pukul 22.30 WIB.

Bahkan, penjualan tiket online oleh ASDP sempat dihentikan agar tidak terjadi penumpukan calon pengguna jasa penyeberangan.

General Manager PT ASDP Cabang Bakauheni, Syamsudin membenarkan adanya kapal ferry sempat mengalami kesulitan sandar karena terkendala cuaca yang kurang bersahabat.

"Iya angin kuat semalam, kapal kesulitan sandar. Keterlambatan karena cuaca," ujar Syamsudin, pada Rabu (3/12/2024).

Meski kondisi angin kencang, Syamsudin menyebut kapal ferry tetap beroperasi melayani penyeberangan para pengguna jasa.

"Kapal tetap beroperasi. Kendala cuaca sehingga perlu kehati-hatian dan saat ini kami tetap operasi. Mudah-mudahan kondisi cuaca semakin membaik siang ini. Semalam kami sampai larut juga di pelabuhan," ujar Syamsudin.

Syamsudin mengklaim semua dermaga telah beroperasi Rabu pagi. Namun situasi cuaca buruk dan potensi ombak naik tetap menjadi perhatian.

"Kami tetap memantau kondisi cuaca dari BMKG dan koordinasi intens dengan KSOP Bakauheni," ujarnya.

Kapolres Lamsel, AKBP Yusriandi Yusrin juga menyampaikan adanya kerawanan cuaca yang berpotensi menganggu kapal ferry untuk sandar.

"Potensi kerawanannya kalau malam sampai dini hari, kalau di Merak kapal tidak bisa bongkar sandar akan berpengaruh juga di Pelabuhan Bakauheni, begitu sebaliknya," jelas Kapolres.

Yusriandi menerangkan, potensi cuaca hujan lebat dan angin kencang sebelumnya telah diprediksi oleh BMKG. "Kalau dari perkiraan BMKG periode Desember-Januari potensi hujan lebat dan angin kencang ya," kata Kapolres. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Rabu 4 Desember 2024 dengan judul “BMKG Prediksi Banjir Rendam 6 Daerah di Lampung”