• Kamis, 05 Desember 2024

UKM Hiqma UIN Raden Intan Lampung Sukses Gelar Festival Seni Islam (FESI) ke-6

Rabu, 04 Desember 2024 - 14.46 WIB
15

UKM Hiqma UIN Raden Intan Lampung Sukses Gelar Festival Seni Islam (FESI) ke-6. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Hiqma (Himpunan Qori-Qori’ah Mahasiswa) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), kembali sukses menyelenggarakan Festival Seni Islam Nasional (FESI) ke-VI.

Mengusung tema Gema Cahaya Nusantara: Melestarikan Warisan Keindahan Seni Islami serta Mewujudkan Generasi Penerus Bangsa di Era Inovasi dan Globalisasi, kegiatan ini berlangsung selama empat hari, dari 28 November hingga 1 Desember 2024.  

Pembina UKM Hiqma UIN RIL, Dr Hj Nurnazli SH SAg MH, menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi, Kamis (28/11). Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran seni dalam syiar Islam.  

“Kegiatan seperti ini menjadi wujud nyata upaya mengembangkan syiar Islam dan seni di Indonesia. Semua peserta, baik yang menang maupun tidak, telah menunjukkan prestasi luar biasa karena keberanian dan semangat mereka dalam berkompetisi. Ini adalah langkah awal untuk terus meningkatkan kemampuan di masa depan,” ujar Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Syariah itu.

Kegiatan ini diikuti oleh 266 peserta dari 56 instansi pendidikan, termasuk universitas, SMA, MA, dan SMK dari berbagai daerah seperti Jawa dan Palembang. Para peserta, yang berusia 16 hingga 22 tahun, berkompetisi dalam enam cabang lomba: Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), Musabaqah Syarhil Quran (MSQ), Bintang Vokalis Religi (BVR), Kaligrafi Kontemporer, dan Hadroh.

Ketua Pelaksana, Ahmad Redho, dalam laporannya menyampaikan rincian jumlah peserta dari setiap cabang lomba. Cabang Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) diikuti oleh 34 peserta, Musabaqah Syarhil Quran (MSQ) diikuti oleh 21 grup, dan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) diikuti oleh 25 peserta. Sementara itu, cabang Bintang Vokalis Religi (BVR) dan Kaligrafi Kontemporer masing-masing diikuti oleh 17 peserta, serta cabang Hadroh diikuti oleh 9 grup.

Puncak acara digelar pada malam penutupan, Minggu (1/12/2024), dengan pengumuman pemenang dari masing-masing cabang lomba.

Pada cabang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), juara pertama diraih oleh Arif Hidayat dari Universitas Buana Perjuangan Karawang, disusul Kurnia Affandi dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di posisi kedua, dan Siti Nurul Faidah dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten sebagai juara ketiga. 

Di cabang Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), juara pertama diraih oleh Muhammad Farhan Maizar dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juara kedua oleh Fathiyul Jihad dari Universitas Lampung, dan juara ketiga oleh Najwa Tazkia Khalilah dari MAS Al Mahfudzhiyah 207 Kalidadi.  

Cabang Musabaqah Syarhil Quran (MSQ) dimenangkan oleh SMAN 12 Bandar Lampung di posisi pertama, diikuti oleh UPTQ UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten di posisi kedua, dan FKM Universitas Diponegoro sebagai juara ketiga.  

Pada cabang Kaligrafi Kontemporer, juara pertama diraih oleh Andrian Jandra Kurniawan dari UIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi, posisi kedua oleh Triana Wulandari dari UIN Raden Intan Lampung, dan posisi ketiga oleh Subeqa dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.  

Di cabang Bintang Vokalis Religi (BVR), Aprilia Syahrani dari UIN Prof. KH Saifuddin Zuhri Jawa Tengah berhasil meraih juara pertama, disusul oleh M. Iqbal Ardiyansyah dari Universitas Lampung di posisi kedua, dan Ani Masruroh dari STIT Tanggamus di posisi ketiga.  

Cabang Hadroh menempatkan tim Al Mukarromah Dewasa sebagai juara pertama, Jabal Annur Al Islam di posisi kedua, dan MA Ma’arif Way Panji sebagai juara ketiga.  

Ketua UKM Hiqma, Didi Suhaibi, juga mengungkapkan, FESI menjadi agenda tahunan UKM Hiqma untuk mempererat silaturahmi antar qori dan qoriah.

“Kegiatan ini tentunya sebagai ajang silaturahmi para qori-qoriah yang ada di nusantara, juga sebagai batu loncatan untuk menggali potensi bakat dalam seni islami,” tuturnya.  

FESI ke-VI tidak hanya menjadi panggung bagi generasi muda untuk menunjukkan bakat mereka, tetapi juga sebagai upaya memperkuat silaturahmi dan melestarikan seni Islami di tengah tantangan globalisasi. (**)