• Kamis, 05 Desember 2024

Kisah Amsiyah Warga Desa Way Tyas Pesibar, Sebrangi Sungai Menerjang Ombak Demi Dapat Pertolongan Medis

Rabu, 04 Desember 2024 - 14.35 WIB
40

Tampak warga gotong royong memandu Amsiyah melintasi terjangan ombak di pantai untuk menuju Puskesmas. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Peristiwa pilu kembali dialami masyarakat yang tinggal di daerah terisolir, Amsiyah (32) warga Pekon (Desa) Way Tyas, Kecamatan Bengkunat, harus ditandu berkilometer karena membutuhkan pertolongan medis usai melahirkan.

Berdasarkan video berdurasi 1 menit 14 detik yang diterima Kupastuntas.co, terlihat masyarakat bergotong royong membantu Amsiyah agar bisa sampai ke fasilitas kesehatan dengan melewati jalan yang ekstrem.

Warga harus melewati jalan tanah, menyebrangi sungai, hingga menerjang kerasnya ombak perairan pantai yang harus dilewati ketika hendak keluar menuju fasilitas kesehatan, warga tampak kompak bahu membahu membantu Amsiyah.

Dengan tandu yang terbuat dari bambu dan sarung warga menggotong Amsiyah, seorang ibu yang baru saja melahirkan buah hatinya, sambil sesekali menyebut takbir warga perlahan menyebrangi sungai yang tembus langsung ke lautan Pesisir.

"Awas angkat," kata warga dalam video yang khawatir Amsiyah terkena terjangan ombak aliran sungai yang cukup deras sambil meminta warga untuk kembali mengangkat tandu.

Peratin (Kepala Desa) Pekon Way Haru, Dian Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut, ia mengatakan bahwa warga yang di gotong tersebut merupakan warga Pekon Way Tyas.

"Iya benar itu warga Pekon Way Tiyas, iya ditandu menuju Puskesmas Bangkunat untuk mendapatkan perawatan," jelasnya.

Ia mengatakan, warga tersebut harus dilarikan ke Puskesmas karena setelah melahirkan masih terdapat bagian ari-ari yang belum bisa keluar sehingga harus segera mendapatkan perawatan medis.

Setelah sempat dirawat di Puskesmas Bangkunat Amsiyah kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Husada Peringsewu.

"Warga itu saat ini sudah di rawat di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu," pungkasnya. (*)