• Kamis, 05 Desember 2024

Dinkes Lampung Timur Gencarkan Germas, Targetkan Angka Stunting Turun di 2025

Rabu, 04 Desember 2024 - 13.35 WIB
29

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Lampung Timur – Angka stunting di Kabupaten Lampung Timur masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Timur, tercatat 1.749 balita atau 14 persen dari total 61.880 balita di wilayah tersebut mengalami stunting pada tahun 2024.

Kepala Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Kesma) Dinas Kesehatan Lampung Timur, Eka Wati Apriandani, mengungkapkan bahwa salah satu penyebab tingginya stunting adalah rendahnya partisipasi masyarakat, terutama ibu-ibu balita, dalam mengikuti kegiatan posyandu.

"Banyak ibu yang kurang berminat membawa anaknya ke posyandu. Oleh karena itu, kami mulai mendatangi masyarakat secara langsung untuk meningkatkan partisipasi dalam kegiatan posyandu," ujar Eka Wati pada Rabu (4/12/2024).

Untuk menangani balita yang terindikasi stunting, Dinkes memberikan pelayanan medis khusus yang ditangani langsung oleh dokter anak. Seluruh biaya pengobatan ditanggung pemerintah melalui BPJS. Selain itu, program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) terus digalakkan guna mendorong masyarakat menjalani pola hidup sehat.

Eka Wati berharap angka stunting di Lampung Timur dapat turun secara signifikan pada tahun 2025 mendatang. "Kami optimis dengan langkah-langkah yang telah dilakukan, hasil survei tahun 2025 akan menunjukkan penurunan angka stunting dari 14 persen," tambahnya.

Wakil Bupati Lampung Timur, Azwar Hadi, juga turut aktif memantau upaya penanganan stunting di wilayahnya. Pada Selasa (3/12/2024), Azwar menggelar pertemuan dengan pimpinan Forkopimcam Way Jepara dan para kepala desa di Desa Braja Asri, yang menjadi salah satu lokasi khusus (Lokus) penanganan stunting.

"Kami meminta camat, kepala puskesmas, kepala desa, dan kader posyandu untuk mempererat komunikasi dengan masyarakat. Tujuannya agar ibu-ibu semakin tertarik membawa anak mereka ke posyandu," tegas Azwar.

Program Germas, kolaborasi lintas sektor, serta pendekatan langsung ke masyarakat diharapkan dapat menjadi langkah efektif dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Lampung Timur, menuju generasi yang lebih sehat dan berkualitas pada tahun-tahun mendatang. (*)