Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Lampung melaporkan pada semester I tahun 2024 bahwa sebanyak 320.531 keluarga di Provinsi Lampung berisiko stunting.

Dalam laporan semester I Penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Lampung Tahun 2024 yang ditandatangani Sekretaris TPPS Nurizky Permanajati, dijelaskan berdasarkan pendataan keluarga yang terkini yaitu Data PK Tahun 2024 dan telah diverifikasi dan divalidasi menunjukkan dari jumlah keluarga sebanyak 2.294.060 keluarga di Provinsi Lampung, dan jumlah keluarga sasaran sebanyak 1.335.818, terdapat keluarga berisiko stunting sebanyak 320.531 keluarga. 

“Dari 320.531 keluarga beresiko stunting, sebanyak 61.227 pada peringkat Sejahtera 1, peringkat Sejahtera 2 sebanyak 53.178, peringkat Sejahtera 3 sebanyak 46.014, dan peringkat Sejahtera 4 sebanyak 39.514, dan peringkat kesejahteraan di atas 4 sebanyak 120.598,” jelas Nurizky, dalam laporan tersebut yang dikutip Rabu (4/12/2024).  

Dengan demikian, lanjutnya, jumlah keluarga paling banyak adalah keluarga dengan peringkat kesejahteraan di atas 4, yang artinya jumlah tidak terlalu miskin atau mendekati tidak miskin yang lebih banyak dibanding dengan keluarga sangat miskin (peringkat kesejahteraan 1).

Berikutnya dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, jumlah keluarga beresiko stunting terbanyak di Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 48.290 keluarga dari jumlah keluarga sebanyak 332.173 atau 14,54 persen. 

“Sedangkan jumlah keluarga beresiko stunting paling sedikit adalah Kota Metro yaitu sebanyak 3.436 keluarga atau 7,62 persen,” tulisnya. 

Kebetulan Lampung Tengah adalah kabupaten dengan jumlah keluarga paling banyak dan Kota Metro adalah dengan jumlah keluarga paling sedikit nomor dua setelah Pesisir Barat. 

“Namun keluarga beresiko stunting tertinggi Kabupaten Pesisir Barat sebesar 23,75 persen yaitu dari jumlah keluarga sebanyak 40.564 yaitu sebanyak 9.634 keluarga,” bebernya. (*)