Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung memberikan bantuan kendaraan operasional kepada 20 Puskesmas dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung.

Penyerahan dilakukan langsung oleh Wali Kota Eva Dwiana sebagai bentuk dukungan terhadap pelayanan kesehatan dan kegiatan keagamaan di kota ini, di halaman Pemkot Bandar Lampung, Senin (2/11/2024).

Sebanyak 20 Puskesmas menerima masing-masing satu unit sepeda motor untuk mendukung kegiatan Puskesmas keliling. Dari total 31 Puskesmas yang ada, Pemkot berkomitmen untuk melengkapi kendaraan operasional bagi semua Puskesmas pada tahun mendatang. 

“Kendaraan ini diberikan agar pelayanan kesehatan dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Kita ingin melayani warga secara maksimal, bahkan door-to-door. InsyaAllah tahun depan semua Puskesmas akan mendapatkan kendaraan operasional,” ujar Wali Kota Eva Dwiana.

Selain itu, PWNU Lampung menerima satu unit mobil operasional yang diharapkan dapat mendukung aktivitas keorganisasian.

Eva menambahkan bahwa Pemkot juga berencana memberikan kendaraan operasional kepada organisasi keagamaan lainnya, termasuk Hindu, Buddha, Katolik, dan agama-agama lain yang ada di Bandar Lampung. 

"Bukan hanya organisasi PWNU saja, tapi kita berikan kendaraan operasional baik itu Hindu, Budha, Katolik dan semuanya dapat. Semuga kendaraan operasional ini bisa dimanfaatkan bagi umat keberagamaan yang ada di Bandar Lampung," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PWNU Lampung, Puji Raharjo, menyampaikan apresiasinya atas perhatian Pemkot. Ia mengatakan bantuan ini akan dimanfaatkan untuk kegiatan pengajian, operasional organisasi, dan pelayanan umat.

“Kami sangat bersyukur atas dukungan ini. Semoga ke depan Bandar Lampung semakin maju di bawah kepemimpinan Wali Kota Eva Dwiana,” ujarnya. 

Bantuan kendaraan operasional ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Pemkot dan organisasi keagamaan, sekaligus menciptakan masyarakat yang rukun, sejahtera, dan harmonis di Bandar Lampung. 

"Kita berkolaborasi dengan pemkot untuk kemandirian warga dan yang lebih penting pendekatannya dengan keagamaan. Sehingga terciptanya masyarakat yang rukun dan sejahtera, " tandasnya. (*)