Pembelian Pertalite Tanpa QR Code Dibatasi Maksimal 20 Liter
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung meninjau
sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Bandar
Lampung, Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran pada, Senin (2/12/2024).
Kabid Energi pada
Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek mengatakan, jika peninjauan tersebut
guna menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Gubernur Lampung Nomor 3926 tahun 2024
tentang implementasi program subsidi tepat JBKP pertalite.
Dalam edaran yang
ditandatangani oleh Pj Gubernur Lampung, Samsudin tersebut menyebutkan jika
masyarakat Lampung yang akan mengisi BBM jenis pertalite diwajibkan untuk
memiliki QR Code.
"Sesuai dengan
Surat Edaran Gubernur Lampung pemberlakuan barcode untuk pembelian pertalite
harus sudah diberlakukan di seluruh Provinsi Lampung mulai 1 Desember
kemarin," kata dia saat dimintai keterangan usai meninjau SPBU Antasari.
Ia mengatakan jika
berdasarkan pantauan di SPBU Antasari, sebagian besar kendaraan telah memiliki QR
Code namun ada juga yang belum memiliki. Bagi kendaraan yang belum memiliki QR
Code masih diperbolehkan untuk mengisi pertalite namun dibatasi.
"Ada kebijakan
bagi yang belum punya barcode masih boleh beli namun dibatasi 20 liter atau 200
ribu. Sebenarnya ini tidak sesuai dengan surat edaran gubernur, mungkin ada
pertimbangan lain dari pertamina karena kemarin disampaikan baru 62 persen yang
punya barcode," paparnya.
"Untuk yang punya
barcode, di mesin edisi bisa isi 60 bahkan sampai 120 liter sementara kapasitas
tangki 80 liter artinya melebihi kapasitas tangki. Sementara aturan nya belum
keluar kalau solar kan sudah ada jenis kendaraan apa dan bisa isi berapa tapi
pertalite ini belum ada," katanya.
Sehingga ia mengatakan
jika penerapan penggunaan QR Code sepenuhnya akan diberlakukan jika masyarakat
yang sudah mendaftar mencapai 90 persen.
"Dulu kalau solar
kita berlakukan full barcode kalau sudah mencapai 90 persen supaya tidak
terjadi antrian. Kita lihat kondisi dilapangan dan kita lakukan secara
bertahap, artinya kalau memang tidak memungkinkan maka kita masih berikan
kelonggaran sampai pendataan sudah di 90 persen," jelasnya.
Sementara itu terkait
dengan stok BBM menjelang Natal dan tahun baru masih aman dan masih mencukupi
untuk kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.
"Stok nataru kita
masih aman, sampai bulan kemarin penyaluran nya masih dibawah kuota masih di 90
persen dan tidak ada usulan tambahanan untuk solar dan pertalite, ini
cukup," tutupnya.
Sebelum nya PT.
Pertamina Patra Niaga mencatat hingga saat ini sebanyak 29.546 unit kendaraan
roda empat yang ada di Provinsi Lampung telah mendapatkan QR Code agar dapat
membeli BBM bersubsidi jenis pertalite.
Sales Area Manajer
Pertamina Retail Lampung, Bima Kusuma Aji mengatakan, jika pengguna pertalite
di Provinsi Lampung sebanyak 79.133 unit dengan rincian 47.621 unit kendaraan
roda empat dan 31.512 unit kendaraan roda dua.
"Berdasarkan data
kami, pengguna pertalite di Lampung untuk kendaraan roda empat ada 47.621 unit
sedangkan kendaraan roda dua ada 31.512 unit," ujar Bima.
Ia mengatakan jika
dari jumlah 47.621 kendaraan roda empat tersebut yang sudah terdaftar dan
memiliki QR Code sebanyak 29.546 unit dan yang aktif menggunakan setiap
melakukan pengisian pertalite sebanyak 23.000 unit.
"Dari 47.621
kendaraan pengguna pertalite yang sudah memiliki QR Code 29.546 unit. Dari
jumlah tersebut 23.000 secara harian sudah menggunakan QR Code sedangkan
sisanya 5 ribuan kendaraan sudah menggunakan QR Code tapi tidak membawanya ke
SPBU, tapi input di SPBU sudah pernah mendaftar," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Perkuat Posisi Akademik, Unila Tambah Enam Guru Besar
Senin, 02 Desember 2024 -
Samsudin Ajak Guru Jadi Agen Pembelajaran dan Peradaban
Senin, 02 Desember 2024 -
BPS: Pengeluaran Rata-rata Masyarakat Lampung Rp11,258 Juta per Tahun
Senin, 02 Desember 2024 -
Pemkot Bandar Lampung Serahkan Kendaraan Operasional untuk 20 Puskesmas dan PWNU
Senin, 02 Desember 2024