• Kamis, 26 Desember 2024

Diduga Frustasi, Lansia di Tanjung Bintang Lamsel Ditemukan Tewas Gantung Diri

Senin, 02 Desember 2024 - 11.51 WIB
69

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Diduga frustasi seorang ibu lanjut usia (Lansia) inisial RU (55) memutuskan mengakhiri hidupnya dengan gantung diri dirumahnya di Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan (Lamsel).

Dari informasi yang dihimpun, korban RU sempat mengalami permasalahan keluarga yang tak menemui ujung penyelesaian hingga akhirnya ditemukan gantung diri, Senin (2/12/2024), sekira pukul 06.00 WIB.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Lamsel AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan, peristiwa penemuan warga gantung diri telah ditangani oleh kepolisian.

"Polsek Tanjung Bintang sudah melakukan tindakan pertama tempat kejadian perkara (TPTKP) dan olah TKP," ujarnya.

Yusriandi menceritakan, hari Senin (2/12/2024), sekira pukul 06.00 WIB, anak korban yang tinggal diseberang rumah bernama JA (31) sedang sarapan. Setelah itu, ia hendak sikat gigi dan menghidupkan keran air sembari mencuci muka.

"Saat menoleh kearah tobong bata, saksi melihat ibu kandungnya sudah dalam keadaan tergantung dengan mengunakan seutas tali tambang," sambung Kapolres.

Sontak saja, JA berteriak minta tolong lalu datang Murdani (34) dan anak korban Y (18). Suami korban SU hanya bisa melihat dari kejauhan dikarenakan sedang sakit.

"Mereka langsung menurunkan korban dan melepaskan tali tambang yang terikat di kayu atap tobong bata untuk menolong, karena badan korban masih dalam keadaan hangat namun tangan sudah keadaan dingin," urai Kapolres.

Lalu, JA memanggil bidan desa untuk memastikan kondisi korban dan hasil pemeriksaan sementara korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Bidan desa segera melaporkan hal itu ke Puskesmas Tanjung Bintang, dan tak lama kemudian datanglah kepala desa, petugas Puskesmas, bersama anggota Polsek setempat.

"Korban sudah dilakukan pemeriksaan oleh petugas Puskesmas Tanjung Bintang dan tidak ada tanda-tanda kekerasan," tegas Kapolres.

Yusriandi menambahkan, pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan segera melakukan pemakaman terhadap korban.

"Keluarga korban menerima musibah dan ikhlas, juga menolak dilakukan autopsi," pungkasnya. (*)