10.093 Orang di Lampung Terjangkit HIV/AIDS, Terbanyak di Bandar Lampung 1.323 Kasus
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas
Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung memperkirakan ada sekitar 10.093 orang di
Provinsi Lampung terjangkit penyakit HIV/AIDS. Namun, yang ditemukan baru
sekitar 6.570 orang.
Memperingati Hari Aids Sedunia yang jatuh
pada 1 Desember 2024, ternyata jumlah warga di Provinsi Lampung yang
terjangkit penyakit HIV/AIDS terus meningkat.
Kepala Dinkes Provinsi Lampung, Edwin Rusli,
mengatakan penemuan kasus HIV/AIDS di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung
masih perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya.
“Berdasarkan estimasi, terdapat sekitar 10.093 orang dengan HIV/AIDS
(ODHIV) di Provinsi Lampung, namun hingga saat ini baru 6.570 orang (65%) yang
berhasil ditemukan,” kata Edwin, baru-baru ini.
Edwin menjelaskan, penemuan kasus HIV/AIDS terbanyak berada di Kota Bandar
Lampung 1.323 orang yang menjalani pengobatan ARV.
Ia menerangkan, selama tahun 2024 ini telah ditemukan kasus HIV/AIDS baru
sebanyak 291 kasus di Bandar Lampung terdiri dari 249 laki-laki dan 42
perempuan.
Edwin mengatakan, untuk mengendalikan penyakit menular tersebut, pihaknya
melakukan pemeriksaan HIV pada populasi tertentu sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan seperti ibu hamil, pasien TBC, pasien IMS, dan
warga binaan pemasyarakatan/napi, dan populasi kunci.
“Pemeriksaan juga terbuka untuk individu yang secara mandiri ingin
mengetahui status HIV-nya,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data Tim Kerja HIV AIDS dan
PIMS-Indonesia, penemuan kasus HIV sampai dengan Desember 2023 di Lampung
sebanyak 6.318 kasus. Sedangkan kasus AIDS sebanyak 1.618 kasus
Dan berdasarkan data Wahana Cita Indonesia (WCI), sebanyak 5.600 sampai
dengan 6.000 warga di Provinsi Lampung terinfeksi HIV/AIDS pada tahun 2022. Dan
2.900 diantaranya adalah anak-anak.
Advocacy Officer Wahana Cita Indonesia (WCI), Rahmat Cahaya Aji mengatakan,
Wahana Cita Indonesia adalah sebuah organisasi berbasis komunitas dan bekerja
sama dengan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan transparansi,
akuntabilitas dan partisipasi masyarakat dalam program HIV/AIDS, serta dalam
mendukung program di Indonesia Aids Coalition (IAC).
Aji mengatakan, pada tahun 2022 lalu, Provinsi Lampung menempati urutan
ke-13 jumlah kasus HIV/AIDS secara nasional. Pada tahun sebelumnya, Lampung
menempati peringkat ke-21.
“Ini menunjukkan jika kasus HIV/AIDS di Lampung terus meningkat setiap
tahunnya. Ini terjadi karena masih minimnya upaya advokasi dalam menekan laju
penularan HIV/AIDS. Diperlukan komitmen dan upaya jejaring bersama dari semua
pihak untuk mewujudkan target nasional untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2023,”
jelasnya, Senin (17/7/2023) lalu.
Aji menjelaskan, Bandar Lampung masih menjadi daerah dengan warga
terinfeksi HIV/AIDS terbanyak sebanyak 3.000 warga. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 1.287 orang hingga kini masih melakukan pengobatan secara
berkesinambungan.
Ia mengungkapkan, obat yang dikonsumsi warga terinfeksi HIV/AIDS adalah Antiretroviral
(ARV). Harga obat ARV per botol berisi 30 tablet senilai Rp300 ribu. Obat satu
botol itu bisa dikonsumsi selama satu bulan.
Saat ini lanjut dia, hampir semua rumah sakit daerah dan sebagian puskesmas
sudah memiliki layanan untuk pemeriksaan HIV/AIDS dan pengobatannya.
“Di Bandar Lampung selain RSUD Abdul Moeloek, ada 31 puskesmas yang sudah
bisa memberikan pelayanan pemeriksaan HIV/AIDS,” katanya.
Ia menerangkan, bahwa pemikiran masyarakat HIV AIDS rentan berasal dari
para pekerja seks perempuan (PSP), namun dari temuan mereka ternyata kurang
dari 1 persen kasus yang berasal dari PSP.
"Di Bandar Lampung ini ada 2500 PSP, dari temuan di lapangan ternyata
kurang dari 1 persen kasus HIV AIDS, sebab menyiasati terinfeksi HIV AIDS para
PSP ini meminta para tamunya untuk menggunakan alat kontrasepsi, nah justru ibu
rumah tangga yang rentan terkena HIV-AIDS," kata Aji.
"Sebagai contoh satu PSP di pakai oleh 10 laki-laki yang mana sudah
mempunyai istri tetapi menggunakan alat kontrasepsi, kemudain laki-laki yang
tadi berhubungan dengan PSP juga berhubungan dengan istrinya tanpa menggunakan
alat kontrasepsi tadi sehingga istrinya lebih rentan terinfeksi HIV AIDS,"
katanya.
Aji juga menambahkan LSL juga rentan dalam penyebaran virus HIV AIDS. LSL
sendiri adalah pribadi laki-laki yang melakukan aktivitas seksual dengan orang
dari jenis kelamin yang sama, namun LSL berbeda dengan orang yang menyukai
sesama jenis (GAY) melainkan seorang lelaki yang menyukai perempuan namun ada
ketertarikan juga terhadap laki-laki.
"Jadi LSL ini seorang lelaki yang sudah beristri, namun berangkat dari
rasa penasaran menyebabkan ia juga menyukai sesama jenis dan melakukan
seks. Setelah itu melakukan hubungan badan juga dengan istrinya sehingga
kemungkinan besar istrinya bisa terkena HIV AIDS," imbuhnya.
Pengurus Komunitas Anak Positif Indonesia (Komapi) Lampung, Ade Komarudin
menambahkan, pihaknya sudah melakukan pendampingan terhadap 89 anak-anak
terinfeksi HIV/AIDS se-Lampung untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.
“Sejak awal 2023 sudah ada 125 anak-anak yang kami dampingi untuk
mendapatkan pelayanan pengobatan. Dan saat ini masih ada 89 anak yang terus
kami dampingi,” kata Ade.
Ade mengatakan, salah satu anak yang terinfeksi HIV/AIDS ada yang berumur
15 tahun. Menurutnya, anak-anak terinfeksi HIV/AIDS saat semakin
mengkhawatirkan karena adanya pergaulan yang semakin bebas.
“Pergaulan anak-anak saat ini sudah semakin bebas. Ini yang rentan terjadi
penambahan kasus HIV/AIDS pada anak-anak. Bahkan, saat ini gaya pacaran
anak-anak seperti sudah tidak mengenal batas. Tidak sedikit anak-anak yang
berhubungan layaknya suami-istri saat berpacaran,” tandasnya.
Ade menerangkan, perlu kerjasama semua pihak terutama dengan pemerintah
daerah untuk memberikan edukasi dan advokasi kepada masyarakat untuk menekan
penyebaran kasus HIV/AIDS di Provinsi Lampung. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 2 Desember 2024
dengan judul “10.093 Orang di Lampung Terjangkit
HIV/AIDS”
Berita Lainnya
-
Samsudin Ajak Guru Jadi Agen Pembelajaran dan Peradaban
Senin, 02 Desember 2024 -
BPS: Pengeluaran Rata-rata Masyarakat Lampung Rp11,258 Juta per Tahun
Senin, 02 Desember 2024 -
Pemkot Bandar Lampung Serahkan Kendaraan Operasional untuk 20 Puskesmas dan PWNU
Senin, 02 Desember 2024 -
Dahnil Anzar: BP Haji Fokus pada Tiga Strategi Utama untuk Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Haji
Senin, 02 Desember 2024