• Senin, 02 Desember 2024

10.093 Orang di Lampung Terjangkit HIV/AIDS, Terbanyak di Bandar Lampung 1.323 Kasus

Senin, 02 Desember 2024 - 08.13 WIB
215

Kepala Dinkes Provinsi Lampung, Edwin Rusli. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung memperkirakan ada sekitar 10.093 orang di Provinsi Lampung terjangkit penyakit HIV/AIDS. Namun, yang ditemukan baru sekitar 6.570 orang.

Memperingati Hari Aids Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2024, ternyata jumlah warga di Provinsi Lampung yang terjangkit penyakit HIV/AIDS terus meningkat.  

Kepala Dinkes Provinsi Lampung, Edwin Rusli, mengatakan penemuan kasus HIV/AIDS di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung masih perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya.

“Berdasarkan estimasi, terdapat sekitar 10.093 orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) di Provinsi Lampung, namun hingga saat ini baru 6.570 orang (65%) yang berhasil ditemukan,” kata Edwin, baru-baru ini. 

Edwin menjelaskan, penemuan kasus HIV/AIDS terbanyak berada di Kota Bandar Lampung 1.323 orang yang menjalani pengobatan ARV.

Ia menerangkan, selama tahun 2024 ini telah ditemukan kasus HIV/AIDS baru sebanyak 291 kasus di Bandar Lampung terdiri dari 249 laki-laki dan 42 perempuan.

Edwin mengatakan, untuk mengendalikan penyakit menular tersebut, pihaknya melakukan pemeriksaan HIV pada populasi tertentu sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan seperti ibu hamil, pasien TBC, pasien IMS, dan warga binaan pemasyarakatan/napi, dan populasi kunci.

“Pemeriksaan juga terbuka untuk individu yang secara mandiri ingin mengetahui status HIV-nya,” imbuhnya.

Sementara itu, berdasarkan data Tim Kerja HIV AIDS dan PIMS-Indonesia,  penemuan kasus HIV sampai dengan Desember 2023 di Lampung sebanyak 6.318 kasus. Sedangkan kasus AIDS sebanyak 1.618 kasus

Dan berdasarkan data Wahana Cita Indonesia (WCI), sebanyak 5.600 sampai dengan 6.000 warga di Provinsi Lampung terinfeksi HIV/AIDS pada tahun 2022. Dan 2.900 diantaranya adalah anak-anak.

Advocacy Officer Wahana Cita Indonesia (WCI), Rahmat Cahaya Aji mengatakan, Wahana Cita Indonesia adalah sebuah organisasi berbasis komunitas dan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan partisipasi masyarakat dalam program HIV/AIDS, serta dalam mendukung program di Indonesia Aids Coalition (IAC).

Aji mengatakan, pada tahun 2022 lalu, Provinsi Lampung menempati urutan ke-13 jumlah kasus HIV/AIDS secara nasional. Pada tahun sebelumnya, Lampung menempati peringkat ke-21.

“Ini menunjukkan jika kasus HIV/AIDS di Lampung terus meningkat setiap tahunnya. Ini terjadi karena masih minimnya upaya advokasi dalam menekan laju penularan HIV/AIDS. Diperlukan komitmen dan upaya jejaring bersama dari semua pihak untuk mewujudkan target nasional untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2023,” jelasnya, Senin (17/7/2023) lalu.

Aji menjelaskan, Bandar Lampung masih menjadi daerah dengan warga terinfeksi HIV/AIDS terbanyak sebanyak 3.000 warga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.287 orang hingga kini masih melakukan pengobatan secara berkesinambungan.

Ia mengungkapkan, obat yang dikonsumsi warga terinfeksi HIV/AIDS adalah Antiretroviral (ARV). Harga obat ARV per botol berisi 30 tablet senilai Rp300 ribu. Obat satu botol itu bisa dikonsumsi selama satu bulan.

Saat ini lanjut dia, hampir semua rumah sakit daerah dan sebagian puskesmas sudah memiliki layanan untuk pemeriksaan HIV/AIDS dan pengobatannya.

“Di Bandar Lampung selain RSUD Abdul Moeloek, ada 31 puskesmas yang sudah bisa memberikan pelayanan pemeriksaan HIV/AIDS,” katanya.

Ia menerangkan, bahwa pemikiran masyarakat HIV AIDS rentan berasal dari para pekerja seks perempuan (PSP), namun dari temuan mereka ternyata kurang dari 1 persen kasus yang berasal dari PSP.

"Di Bandar Lampung ini ada 2500 PSP, dari temuan di lapangan ternyata kurang dari 1 persen kasus HIV AIDS, sebab menyiasati terinfeksi HIV AIDS para PSP ini meminta para tamunya untuk menggunakan alat kontrasepsi, nah justru ibu rumah tangga yang rentan terkena HIV-AIDS," kata Aji.

"Sebagai contoh satu PSP di pakai oleh 10 laki-laki yang mana sudah mempunyai istri tetapi menggunakan alat kontrasepsi, kemudain laki-laki yang tadi berhubungan dengan PSP juga berhubungan dengan istrinya tanpa menggunakan alat kontrasepsi tadi sehingga istrinya lebih rentan terinfeksi HIV AIDS," katanya.

Aji juga menambahkan LSL juga rentan dalam penyebaran virus HIV AIDS. LSL sendiri adalah pribadi laki-laki yang melakukan aktivitas seksual dengan orang dari jenis kelamin yang sama, namun LSL berbeda dengan orang yang menyukai sesama jenis (GAY) melainkan seorang lelaki yang menyukai perempuan namun ada ketertarikan juga terhadap laki-laki.

"Jadi LSL ini seorang lelaki yang sudah beristri, namun berangkat dari rasa penasaran menyebabkan ia juga menyukai sesama jenis dan  melakukan seks. Setelah itu melakukan hubungan badan juga dengan istrinya sehingga kemungkinan besar istrinya bisa terkena HIV AIDS," imbuhnya.

Pengurus Komunitas Anak Positif Indonesia (Komapi) Lampung, Ade Komarudin menambahkan, pihaknya sudah melakukan pendampingan terhadap 89 anak-anak terinfeksi HIV/AIDS se-Lampung untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.

“Sejak awal 2023 sudah ada 125 anak-anak yang kami dampingi untuk mendapatkan pelayanan pengobatan. Dan saat ini masih ada 89 anak yang terus kami dampingi,” kata Ade.

Ade mengatakan, salah satu anak yang terinfeksi HIV/AIDS ada yang berumur 15 tahun. Menurutnya, anak-anak terinfeksi HIV/AIDS saat semakin mengkhawatirkan karena adanya pergaulan yang semakin bebas.

“Pergaulan anak-anak saat ini sudah semakin bebas. Ini yang rentan terjadi penambahan kasus HIV/AIDS pada anak-anak. Bahkan, saat ini gaya pacaran anak-anak seperti sudah tidak mengenal batas. Tidak sedikit anak-anak yang berhubungan layaknya suami-istri saat berpacaran,” tandasnya.

Ade menerangkan, perlu kerjasama semua pihak terutama dengan pemerintah daerah untuk memberikan edukasi dan advokasi kepada masyarakat untuk menekan penyebaran kasus HIV/AIDS di Provinsi Lampung. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 2 Desember 2024 dengan judul “10.093 Orang di Lampung Terjangkit HIV/AIDS”