• Kamis, 28 November 2024

Penambang Pasir Hilang Tenggelam di Way Seputih Lamteng, Pencarian Hari Ketiga Masih Nihil

Kamis, 28 November 2024 - 10.43 WIB
35

Penambang Pasir Hilang Tenggelam di Way Seputih Lamteng, Pencarian Hari Ketiga Masih Nihil. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Tengah - Seorang penambang pasir bernama Sunaryo (43) warga Dusun Mekar Baru RT/RW 023/012 Kelurahan Sri Budaya, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), dilaporkan hilang setelah korban tidak muncul ke permukaan ketika memperbaiki peralatan tambang pasir di dasar sungai, pada Senin (25/11/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.

Menurut keterangan rekan korban, korban mencoba memperbaiki peralatan penambang pasir yang sedang bermasalah, tiba-tiba terjadi longsor pasir sehingga korban diduga tertimbun.

Kemudian Jauhari (Kepala Pekon Teluk Dalem Ilir) langsung menghubungi Basarnas untuk meminta bantuan pada Selasa (26/11/2024) pukul 09.55 WIB.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung, Deden Ridwansah, mengerahkan satu tim rescue dilengkapi dengan peralatan pertolongan di air dan peralatan selam untuk menuju lokasi kejadian.

Tim tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 12.45 WIB dan langsung berkoordinasi dengan Tim SAR Gabungan yang terdiri dari BPBD Lampung Tengah, Polsek Rumbia, Koramil Rumbia, aparat kampung dan masyarakat Teluk Dalem Ilir.

Hingga hari ketiga pencarian Sunaryo di Sungai Way Seputih, Tim SAR belum temukan hasil. Sebanyak 22 personel gabungan dari berbagai instansi dikerahkan.

Ketua Tim Basarnas Lampung, Febri Yanda, menyampaikan bahwa upaya pencarian telah dilakukan sejak hari pertama, namun belum ada tanda-tanda keberadaan korban hingga Rabu (27/11/2024).

"Pada hari kedua pencarian, sensor sonar dari alat deteksi bawah air (Aqua Eye) belum menangkap objek yang dicari. Penyelaman di lokasi juga masih nihil,” ujar Yanda.

Tim pencarian dibagi menjadi dua kelompok. Tim pertama menggunakan alat Aqua Eye untuk mendeteksi keberadaan korban di bawah air. Tim ini juga melibatkan penyelam yang siap turun jika alat mendeteksi keberadaan objek.

Sementara itu, tim kedua melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai menggunakan perahu karet Basarnas. Penyisiran dilakukan dari titik awal korban hilang hingga sejauh tiga kilometer ke arah hilir sungai.

"Kami terus memaksimalkan upaya pencarian dengan harapan korban dapat segera ditemukan. Koordinasi dengan semua pihak di lapangan juga terus dilakukan untuk memastikan efektivitas operasi,” tambah Yanda.

Operasi pencarian ini tidak hanya melibatkan tenaga dan peralatan modern, tetapi juga dukungan dari masyarakat sekitar. Mereka turut membantu tim SAR untuk menyisir wilayah sungai yang sulit dijangkau oleh perahu atau alat deteksi.

Meski demikian, kondisi medan dan arus sungai menjadi tantangan besar dalam pencarian ini. Tim SAR berharap cuaca tetap mendukung agar pencarian bisa dilanjutkan tanpa hambatan. "Semoga pencarian di hari kedua ini membawa hasil positif,” tutup Yanda.

Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian masih berlangsung dan akan terus dilakukan hingga korban ditemukan.

Pihak keluarga korban juga terus menunggu kabar dengan harapan Sunaryo dapat segera ditemukan dalam keadaan apa pun. (*)