FKUB Lampung Ajak Masyarakat Lapang Dada Terima Hasil Pilkada: Siapapun Terpilih Adalah Pilihan Rakyat
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Forum Kerukunan Umat
Beragama (FKUB) Provinsi Lampung, Prof. Moh Bahrudin, menegaskan pentingnya
menjaga kedamaian di tengah masyarakat setelah pelaksanaan Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
"Meskipun hasil pilkada masih dalam proses pengumuman resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), kondisi di Provinsi Lampung terpantau tetap aman dan kondusif," ujar Prof. Bahrudin, Kamis (28/11/2924).
Hal yang lebih penting, lanjut Prof. Bahrudin, adalah bagaimana masyarakat bisa berbesar hati untuk menerima kenyataan bahwa yang terpilih adalah suara mayoritas rakyat.
"Kemenangan dan kekalahan itu bagian dari dinamika politik. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah kita menerima hasil dengan penuh lapang dada. Pemilu ini adalah milik rakyat, dan siapa pun yang terpilih adalah pilihan mereka," tambahnya.
Prof. Bahrudin juga mengingatkan pihak-pihak yang belum memenangkan pilkada untuk menerima hasil dengan ikhlas, dan kepada pemenang, agar tidak terbawa euforia kemenangan yang berlebihan. Ia menekankan bahwa kepala daerah yang terpilih harus memimpin dengan bijak dan adil, tanpa menyombongkan diri.
"Siapapun yang nanti terpilih, mari kita contoh sifat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW: siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tablig (menyampaikan dengan baik), dan fatonah (cerdas). Ini adalah prinsip-prinsip kepemimpinan yang harus diterapkan oleh siapa saja yang dipercaya memimpin daerah," katanya.
Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada masyarakat yang telah menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi perbedaan pandangan politik yang muncul selama masa kampanye dan pemilu.
Menurutnya, perbedaan politik adalah hal yang tak terhindarkan dalam sebuah negara demokrasi, namun yang terpenting adalah kemampuan masyarakat untuk menerima perbedaan tersebut tanpa memicu konflik.
"Ini adalah hal yang sangat positif, masyarakat kita semakin menyadari dampak negatif dari perpecahan akibat pilihan politik yang berbeda. Kami mengapresiasi kedewasaan masyarakat Lampung dalam menyikapi perbedaan ini," kata Prof. Bahrudin.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Lampung telah menunjukkan kematangan dalam menerima kenyataan pasca-pemilu, dengan mengutamakan perdamaian dan kerukunan antar sesama, tanpa terjebak dalam perpecahan yang bisa merugikan bersama.
Lebih lanjut, Prof. Bahrudin menyoroti pentingnya peran pemuka agama dalam menjaga kedamaian dan ketenteraman pasca-pilkada.
Ia menjelaskan bahwa pemuka agama memiliki posisi strategis dalam memberikan pengaruh positif terhadap masyarakat, terutama dalam mengedukasi umat untuk tetap menjaga persatuan meskipun ada perbedaan politik.
"Pemuka agama memainkan peran yang sangat penting dalam mengingatkan umat agar tidak terprovokasi oleh perbedaan pilihan politik. Agama mengajarkan kita untuk selalu menjaga persaudaraan dan kedamaian, itulah yang harus kita pegang teguh," ujarnya.
Ia berharap para tokoh agama dapat menjadi contoh dalam memberikan arahan yang menyejukkan bagi masyarakat agar tetap mengedepankan nilai-nilai perdamaian.
Menurutnya, Pilkada adalah bagian dari proses demokrasi yang seharusnya dijalani dengan penuh kedewasaan. Kemenangan dan kekalahan dalam kontestasi politik adalah hal yang wajar, dan masyarakat perlu menerima hasilnya dengan hati yang lapang. (*)
Berita Lainnya
-
Pemerintah Pusat Gelontorkan 7, 04 Triliun Dukung Proyek Strategis Nasional di Lampung
Kamis, 28 November 2024 -
Soal Kasus Dugaan Korupsi PT. LEB, Kejati Lampung: Maaf, yang Diperiksa Komisaris Utama PT. LJU
Kamis, 28 November 2024 -
UIN RIL Kembali Bekali Administrator Website Guna Tingkatkan Peringkat Webometrics
Kamis, 28 November 2024 -
Unila Gelar Workshop Pengelolaan Aset dan Keuangan Badan Layanan Umum
Kamis, 28 November 2024