Kakanwil Kemenag Lampung Dorong Pesantren Lebih Berdaya di Bidang Ekonomi
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Lampung, Puji Raharjo, membuka acara Sarasehan Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren yang diselenggarakan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU Lampung bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Acara ini berlangsung di Gedung Balai Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri RI, Natar, Lampung Selatan, Selasa (26/11/2024).
Sarasehan yang bertema “Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Lampung di Era Digital dan Sinergitas Kebijakan Pemerintah Kabinet Merah Putih Menuju Indonesia Emas 2045” dihadiri oleh RO BSI Sumbagsel Imat Nikmatullah, Area Manager BSI Lampung Khairul Wajid, Kabid Urais Kemenag Lampung Yulizar Andri, dan para pengurus pusat RMI. Peserta terdiri dari perwakilan RMI PWNU Lampung, RMI Kabupaten/Kota se-Lampung, serta para pengasuh pesantren di seluruh Lampung.
Dalam sambutannya, Puji Raharjo menyampaikan pentingnya pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat, sejalan dengan amanat Perda Provinsi Lampung Nomor 16 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pesantren.
“Pesantren memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak ekonomi umat. Dengan Perda Pesantren, kita harus memastikan pesantren semakin berdaya, mampu mengelola unit usaha, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital,” kata Puji Raharjo.
Sinergi Pesantren dan BSI untuk Kemandirian Ekonomi
Puji Raharjo memberikan apresiasi kepada BSI atas dukungannya dalam memperkuat pemberdayaan ekonomi pesantren. Melalui program BSI Smart Agen, pesantren dapat mengembangkan kemampuan transaksi berbasis syariah yang efisien dan inovatif.
“Kolaborasi pesantren dengan lembaga keuangan syariah seperti BSI adalah langkah strategis untuk menciptakan pesantren yang mandiri secara ekonomi dan siap bersaing di era modern,” tambahnya.
Pesantren Adaptif di Era Digital
Ia juga menekankan pentingnya pesantren beradaptasi dengan era digital untuk meningkatkan efisiensi tata kelola dan memperluas jangkauan pemberdayaan ekonomi.
“Kita ingin pesantren menjadi pusat inovasi yang tidak hanya melahirkan lulusan berkompeten dalam ilmu agama tetapi juga memiliki keterampilan ekonomi modern,” ungkapnya.
Acara ini diisi dengan diskusi interaktif yang menghadirkan narasumber seperti Atep Setya Ahmadi dari Tim Digitalisasi RMI PBNU, yang memaparkan strategi pengembangan pesantren melalui digitalisasi.
Harapan untuk Pesantren Lampung
Di akhir sambutannya, Puji Raharjo berharap sarasehan ini dapat menghasilkan langkah nyata untuk menjadikan pesantren di Lampung sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan ekonomi yang berdaya saing.
“Pesantren harus menjadi pilar utama pemberdayaan umat, sejalan dengan semangat Perda Pesantren dan visi Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Acara ini diikuti antusias oleh peserta dari seluruh pesantren di Lampung, yang berharap sinergi ini dapat membawa pesantren ke tingkat yang lebih mandiri dan inovatif. (**)
Berita Lainnya
-
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Raih Prestasi Nasional di Ajang Sriwijaya Youth Competition 2024
Selasa, 26 November 2024 -
Kukuhkan 1100 Wisudawan Periode V 2024, Rektor UIN RIL Ajak Manfaatkan Peluang Kerja Sama Luar Negeri
Selasa, 26 November 2024 -
Amankan Pasokan Jelang Pilkada dan Nataru, GM PLN UID Lampung Kunjungi PLTU
Selasa, 26 November 2024 -
Unila Gelar Sarasehan Bersama Media Massa, Warek Ayi Harap Sinergitas Terus Terjalin
Selasa, 26 November 2024