• Senin, 25 November 2024

Pemprov Lampung Bakal Relokasi Pedagang Sekitar Masjid Al Bakrie

Senin, 25 November 2024 - 16.54 WIB
24

Pj Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fredy. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan melakukan relokasi atau pemindahan terhadap ratusan pedagang yang berjualan di sekitar lingkungan Masjid Raya Al - Bakrie.

"Kita bersama OPD terkait dan yayasan Bakrie Amanah bersama Pemkot Bandar Lampung membahas agenda pendataan pedagang UMKM yang ada di sekitar area Masjid Al Bakrie," kata Pj Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fredy saat dimintai keterangan, Senin (25/11/2024).

Ia mengatakan jika para pedagang tersebut akan direlokasi ke tempat yang tidak jauh dari sekitar Masjid Al Bakrie. Namun untuk lokasinya akan ditentukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung.

"Di rapat tadi disepakati bahwa akan dilakukan penataan terhadap pedagang. Pedagang-pedagang ini akan direlokasi ke tempat yang nanti akan ditentukan bersama dengan Pemkot Bandar Lampung tapi lokasinya masih di sekitar situ," jelasnya.

Menurutnya pedagang yang akan dilakukan relokasi adalah pedagang yang berada di sisi barat atau di jalan Sriwijaya serta yang ada disisi timur di jalan Majapahit.

"Areal masjid itu ada di jalan Sudirman, dan pedagang di jalan Sriwijaya sebelah barat dan jalan Majapahit dari sebelah timur. Jadi batasnya sampai Telkom saja karena yang di Korem itu sudah bukan areal masjid," tuturnya.

"Kita minta nanti dari paguyuban yang akan mengatur dan mendata. Karena kita punya datanya sudah lama dan itu cukup banyak ratusan. Tapi tidak tahu apakah selama proses pembangunan ini jumlahnya sudah bertambah," imbuhnya.

Fredy mengatakan jika dengan adanya relokasi tersebut harapannya para pedagang tidak merasa dirugikan dan tetap bisa berjualan sementara proses pembangunan masjid tetap bisa dibangun.

"Harapannya ini tidak akan merugikan pedagang jadi kita carikan solusi, pedagang tetap bisa berjualan dan masjid tetap dibangun sesuai dengan rencana,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut ia juga menjelaskan jika pada areal masjid telah disediakan tempat khusus untuk para pelaku UMKM. Namun pihaknya belum bisa memastikan siapa yang akan menempati tempat tersebut.

"Nanti di area masjid juga ada lokasi yang digunakan untuk pedagang, tapi belum kita putuskan siapa saja yang bisa berdagang kesitu. Karena kan saat ini sifatnya ada yang menetap ada juga yang berjualan tapi tidak punya lapak," jelasnya.

Menurutnya pada tanggal 28 Februari 2025 Masjid Al Bakrie ditargetkan akan mulai digunakan untuk pelaksanaan sholat tarawih untuk pertama kali.

"Rencana nya nanti tanggal 28 Februari dimulai awal solat tawarih itu sudah digunakan dan areal itu sudah bersih, jadi sebelum itu sudah kita lakukan penataan. Selain itu ada yang mau dibahas juga seperti penerangan jalan dan kemudian areal parkir," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya pembangunan Masjid Al-Bakrie yang berlokasi di bekas Taman Gajah, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung kini telah mencapai angka 60 persen.

Kepala Proyek dari Yayasan Bakrie Amanah, Djafarullah mengatakan, jika pihaknya menargetkan pada akhir November mendatang kubah masjid sudah terpasang.

"Target di akhir November sudah tutup kubah, kalau progres memang ada beberapa pekerjaan arsitektur yang sedang bejalan dan sekarang sudah sekitar 60 persen," kata dia.

Ia mengatakan jika didalam masjid tersebut  terdapat beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti ballroom dengan ukuran 1.500 meter persegi, plaza, taman, area parkir, ruang terbuka hijau, taman UMKM dan tempat bermain anak.

"Fasilitas selain ada ruang utama buat salat juga ada ballroom dengan ukuran 1500 meter persegi itu bisa dipergunakan buat acara. Di depan ada plaza, taman yang bisa dipergunakan untuk masyarakat ersosialisasi. Area belakang ada parkir, ruang terbuka hijau, taman dan area UMKM dan juga play ground," jelasnya. (*)