• Senin, 25 November 2024

Lampung Barat Masuk 40 Besar Daerah Rawan Bencana, BPBD Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

Senin, 25 November 2024 - 09.35 WIB
27

Lampung Barat Masuk 40 Besar Daerah Rawan Bencana, BPBD Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat mencatat jika Bumi Beguai Jejama Sai Betik itu masuk dalam 40 besar nasional daerah rawan terjadinya bencana berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI).

Menanggapi hal itu, Pj Bupati Lampung Barat (Lambar) Nukman meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi terjadinya cuaca ekstrem jelang akhir tahun 2024.

Nukman mengatakan, kesiapsiagaan yang dilakukan bukan hanya terkait personil namun mencangkup semua baik peralatan hingga penunjang lainnya, mengingat saat ini sudah terjadi peralihan cuaca musim kemarau ke musim hujan.

"Saya meminta kepada BPBD untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrim serta mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana," kata Nukman, saat upacara di pelataran kantor Bupati Lampung Barat, Senin (25/11/2024).

Nukman mengatakan, keadaan cuaca extream seperti saat ini lebih rentan terjadinya musibah, terlebih dalam beberapa hari terakhir sudah terjadi dua musibah yang menimpa warga Lampung Barat, bahkan ada yang meninggal dunia.

"Kemarin telah terjadi musibah kepada saudara kita di pantai Krui Pesisir Barat dan Danau Ranau Lumbok Seming, sehingga ini yang perlu kita antisipasi agar terus meningkatkan kewaspadaan kita kedepan," imbuhnya.

Nukman mengajak seluruh jajaran agar mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrim yang melanda wilayah Kabupaten Lampung Barat, seperti hujan lebat, angin kencang dan lainnya.

"Semua harus aktif melakukan mitigasi dan pencegahan. Sebab itu menjdi tanggung jawab kita bersama bukan hanya tanggung jawab pihak BPBD semata," jelasnya.

Nukman juga mengingatkan kepada lapisan masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan rutinitas perkebunan, terlebih yang berada di lokasi rawan terjadinya bencana alam untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.

"Saya minta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan rutinitas perkebunan agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan, pada dasarnya keselamatan itu yang utama," terangnya.

Sebelumnya, Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengatakan, berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia 2023, Lampung Barat berada di ranking 40 dari 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia.

"Lampung Barat tercatat memiliki poin sebanyak 176,61 dalam hal resiko kerentanan bencana alam secara nasional banyak faktor yang menjadikan Lampung Bara rawan terhadap terjadinya bencana alam salah satunya letak wilayah," ujarnya.

"Karena Lampung Barat dilewati oleh Sesar Sumatera atau Semangko, Sesar Sumatera merupakan patahan atau sesar terbesar dan terpopuler yang ada di wilayah Indonesia, hampir seluruh wilayah Lampung Barat beresiko tinggi," jelasnya.

Melihat kondisi tersebut, Padang meminta seluruh stakeholder dan masyarakat agar saling bersinergi dalam menghadapi bahaya bencana.

"Penanganan bencana ini tanggung jawab bersama, seluruh unsur terlibat dan bertanggung jawab untuk melakukan mitigasi bencana," imbuhnya.

Menurutnya, dampak yang ditimbulkan bukan hanya sekedar kerusakan infrastruktur, melainkan dampak timbulnya korban jiwa.

"Yang terpenting tidak menimbulkan korban jiwa. Infrastruktur jika rusak bisa kita bangun lagi, kalau nyawa tidak," pungkasnya. (*)