Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Pekon (Desa) Kerang, Kecamatan Batu Brak bergotong royong memperbaiki bangunan Masjid yang kondisinya sudah sangat memperihatinkan dan butuh renovasi untuk kenyamanan beribadah warga setempat.

Masjid utama yang menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat setempat mengalami kerusakan berat, mulai dari atap, lantai yang retak, hingga fasilitas yang minim, hal itu mendorong masyarakat melakukan renovasi secara swadaya.

Ketua Panitia pembangunan Masjid Pekon Kerang Arif mengatakan, masyarakat beserta tokoh agama dan pemuda desa, telah mengadakan musyawarah untuk merencanakan pembangunan ulang masjid agar lebih layak digunakan.

Dalam pertemuan tersebut, diputuskan bahwa dana renovasi akan dikumpulkan melalui donasi masyarakat setempat, serta penggalangan dana melalui media sosial bagi siapa pun yang mau menyumbang untuk pembangunan Masjid.

"Kondisi masjid saat ini sudah sangat memprihatinkan, kami berharap renovasi ini tidak hanya membuat masjid menjadi tempat ibadah yang nyaman, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat," kata Arif, Kamis (21/11/24).

Ia mengatakan, diperkirakan renovasi masjid membutuhkan biaya mencapai ratusan juta, meski cukup besar, masyarakat optimistis dapat mengumpulkan dana dengan semangat gotong royong yang sudah menjadi ciri khas mereka.

Pihaknya juga berencana mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah daerah dan donatur luar desa, pembangunan masjid ini diharapkan dapat segera terealisasi agar masyarakat bisa kembali menjalankan ibadah dengan khusyuk dan nyaman.

"Bagi masyarakat yang ingin turut serta dalam pembangunan ini, panitia menyediakan saluran donasi terbuka, semangat kebersamaan ini menjadi bukti nyata kepedulian masyarakat Pekon Kerang terhadap tempat ibadah dan nilai-nilai keagamaan," imbuhnya.

"Bagi masyarakat atau para dermawan yang ingin membantu menyumbangkan sedikit rejeki untuk pembangunan Masjid Pekon Kerang bisa melalui nomor rekening 0907352691 Bank BNI A/N Yayasan Masjid Nurul Falah," pungkasnya. (*)