Jalan Tol Trans-Sumatra, Jalan Pintas Menuju Surga Wisata di Lampung

Wisatawan saat berkunjung ke Pantai Sebalang di Desa Tarahan Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan. Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung, yang
terletak di ujung selatan Pulau Sumatra, memiliki potensi pariwisata yang luar
biasa.
Destinasi unggulan seperti Pulau Pahawang, Taman Nasional Way Kambas, Pantai Mutun, hingga Teluk Kiluan menawarkan keindahan alam yang memukau.
Namun, salah satu tantangan yang dihadapi selama bertahun-tahun adalah aksesibilitas yang kurang memadai.
Kehadiran jalan tol, terutama Jalan Tol Trans - Sumatra (JTTS), telah membawa perubahan signifikan terhadap sektor pariwisata di Lampung.
Jalan Tol Trans-Sumatra memungkinkan wisatawan untuk mencapai Lampung dengan lebih cepat dan nyaman, baik dari wilayah Sumatra maupun dari Pulau Jawa.
Bahkan dengan adanya koneksi tol seperti ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, kini mulai menunjukkan adanya pergeseran kunjungan wisatawan.
Sebelum adanya jalan tol, wisatawan sering kali lebih memilih destinasi di sekitar Bandar Lampung atau Pesisir Barat karena akses yang lebih mudah.
Namun, dengan kehadiran tol, destinasi-destinasi di Lampung Selatan, seperti, Pulau Sebesi, Pantai Sari Ringgung, dan Menara Siger, semakin populer.
Wisatawan dapat mencapai lokasi-lokasi ini dalam waktu singkat setelah turun dari Pelabuhan Bakauheni. Kehadiran jalan tol juga berdampak langsung pada meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Bobby Irawan mengatakan, jika saat ini sudah terlihat adanya pergeseran kunjungan wisatawan yang bukan hanya ke Pesawaran namun juga ke Lampung Selatan.
"Sekarang sudah kelihatan datanya bahwa sebagian besar turis itu bukan ke Pesawaran saja tapi juga ke Lampung Selatan. Dan kita tahu banyak tempat wisata baru yang dibuka di Lampung Selatan dan itu bagus," kata Bobby.
Dengan akses yang semakin mudah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan jumlah kunjungan wisata ke Lampung pada tahun 2024 mencapai 20 juta orang.
Hingga pertengahan tahun atau bulan Juli, tercatat wisatawan yang berkunjung ke Lampung sudah mencapai 12,5 juta sehingga target yang ditetapkan sebanyak 20 juta akan tercapai.
Yang di maksud wisatawan adalah mereka yang tinggal di Lampung minimal selama 6 jam dan melakukan aktivas didaerah atau zona wisata di Lampung.
"Karena Lampung daerah perlintasan jadi yang dihitung
adalah orang yang stay selama 6 jam minimal dan dia melakukan aktivas didaerah
atau zona tempat wisata jadi memang ada kriteria tertentu yang menetapkan itu
adalah kunjungan wisatawan," kata Boby.
Sementara itu data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan, pada 2020 kunjungan wisatawan ke Lampung Selatan tercatat hanya sekitar 236.173 orang.
Kemudian 2021 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, meningkat lebih dari 100 persen yang mencapai 449.479 orang. Begitu juga dengan 2022, mengalami lonjakan hingga 200 ribu pengunjung hingga mencapai 616.792 orang.
Kemudian pada 2023 tetap terus mengalami kenaikan dengan angka 743.228 orang dan pada tahun 2024 ini kunjungan wisatawan ditargetkan mencapai 1 juta orang.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut sejalan dengan terus bertambah nya obyek wisata baru yang terus bermunculan.
Dinas Pariwisata setidaknya telah menginventarisir sebanyak 82 objek wisata yang ada di Lampung Selatan. Ke-82 objek wisata itu terbagi pada 4 jenis wisata, seperti objek wisata bahari sebanyak 42, wisata alam 23 objek, wisata budaya sejarah 8 objek dan wisata terpadu dengan 9 objek.
Wisatawan yang paling banyak berkunjung berasal dari Sumatera Selatan seperti Palembang, lalu ada dari Medan. Kemudian dari Pulau Jawa seperti Jakarta, Banten dan Tangerang sekitarnya.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, ekonomi lokal di sekitar destinasi wisata juga mengalami pertumbuhan. Homestay, restoran, dan pedagang cenderamata mendapatkan manfaat dari peningkatan jumlah pengunjung.
Infrastruktur tol turut mendorong pengembangan destinasi baru di Lampung khususnya di Lampung Selatan yang sebelumnya kurang dikenal, seperti wisata pedesaan dan agrowisata.
Bahkan saat ini sejumlah desa telah berhasil mengembangkan potensi wisatanya untuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Lampung Selatan.
Desa wisata di Lampung Selatan bahkan ada yang memperoleh penghargaan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beberapa waktu lalu.
Seperti desa wisata Kelawi dan desa wisata Totoharjo di Kecamatan Bakauheni, Desa wisata Kunjir dan desa wisata Sukaraja di Kecamatan Rajabasa.
Kemudian ada juga desa wisata Waykalam dan desa wisata Tamanbaru di Kecamatan Penengahan. Kemudian berlanjut desa wisata Kecapi di Kecamatan Kalianda dan Desa wisata Srikaton di Kecamatan Tanjungbintang.
Bahkan untuk desa wisata Kelawi, pada 2023 lalu berhasil meraih Juara II Nasional untuk Kategori Desa Wisata Maju oleh Kementerian Parekraf.
Jalan tol juga membuka peluang investasi baru di sektor pariwisata. Banyak investor yang mulai melirik Lampung sebagai daerah potensial untuk membangun hotel, resort, atau fasilitas rekreasi lainnya.
Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan wisata tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa Jalan Tol Trans-Sumatra, membawa dampak positif yang besar terhadap sektor pariwisata.
Aksesibilitas yang lebih baik, peningkatan kunjungan wisatawan, dan pertumbuhan ekonomi lokal menjadi keuntungan utama.
Namun, tantangan seperti dampak lingkungan dan pengelolaan lalu lintas memerlukan perhatian serius. Dengan perencanaan yang tepat, jalan tol dapat menjadi pendorong utama untuk memaksimalkan potensi pariwisata Lampung secara berkelanjutan.
Lampung kini tidak hanya dikenal sebagai gerbang Pulau Sumatra, tetapi juga sebagai salah satu destinasi wisata unggulan yang semakin mudah diakses dan menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan. (*)
Berita Lainnya
-
Realisasi Penyaluran TPG di Lampung Capai Rp462,26 Miliar, Sentuh 38.240 Guru
Minggu, 29 Juni 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Cor Beton Jalan Teuku Cik Ditiro
Sabtu, 28 Juni 2025 -
Polresta Bandar Lampung Bongkar Produksi Tembakau Sintetis di Kamar Kos
Sabtu, 28 Juni 2025 -
Jumlah Penumpang di Bandara Radin Inten II Tembus 4.729 Orang Saat Libur Sekolah dan 1 Muharram
Sabtu, 28 Juni 2025