• Senin, 18 November 2024

Pemprov Lampung Buka Toko Operasi Pasar Upaya Kendalikan Inflasi

Senin, 18 November 2024 - 15.18 WIB
16

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Evie Fatmawaty. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung membuka Toko Operasi Pasar (TOP) sebagai salah satu upaya untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty mengatakan, jika TOP saat ini sudah ada di Pasar Natar Kabupaten Lampung Selatan dan Pasar Cendrawasih Kota Metro.

"Toko Operasi Pasar diinisiasi dan dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung dalam upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga serta untuk mendukung pengendalian inflasi," kata dia saat dimintai keterangan, Senin (18/11/2024).

Evie mengatakan jika bahan pokok yang disediakan pada TOP tersebut diantara nya minyak goreng dengan merk MINYAKITA, beras SPHP,  tepung terigu dan gula pasir.

"Untuk menyuplai pasokan kita bekerjasama dengan Bulog kantor wilayah Lampung. Untuk bahan pokok nya kita jual sesuai dengan harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan," kata dia.

Pada kesempatan tersebut ia berharap keberadaan TOP dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat agar mendapatkan bahan pokok dengan harga yang terjangkau serta inflasi dapat terjaga.

"Dengan adanya TOP ini, diharapkan kondisi harga bahan pokok dilapangan bisa lebih terjaga dan aman sehingga dapat membantu mengendalikan inflasi di Lampung," kata dia.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat inflasi di Lampung sebesar 0,20 persen secara bulanan (month-to-month/m-to-m) pada Oktober 2024.

Adapun, inflasi secara tahunan (year on year/y-on-y) tercatat sebesar 1,94 persen dan inflasi kalender (year to date) sebesar 0,67 persen.

Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi kelompok pengeluaran yang memiliki andil inflasi terbesar pada Oktober 2024 secara bulanan (m-to-m) dengan andil sebesar 0,17.

Kemudian terdapat 5 komoditas utama penyumbang inflasi secara (m-to-m) antara lain, bawang merah sebesar 0,11 persen, tomat sebesar 0,07 persen, daging ayam ras sebesar 0,04 persen, cumi-cumi sebesar 0,02 persen dan ikan nila sebesar 0,02 persen.

Sementara itu, tingkat inflasi secara tahunan (y-on-y) pada bulan Oktober 2024 tercatat sebesar 1,94 persen.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil tertinggi dalam pembentukan inflasi (y-on-y) Oktober 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 3,03 persen dan andil sebesar 0,99 persen. (*)