• Jumat, 15 November 2024

Zulhas Sebut Lima Komoditas Pertanian Lampung Dukung Swasembada Pangan Indonesia

Jumat, 15 November 2024 - 11.04 WIB
19

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) usai peresmian Pasar Natar, Jumat (15/11/2024). Foto:Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyebutkan bahwa ada lima komoditas unggulan dari Provinsi Lampung yang berpotensi besar mendukung swasembada pangan di Indonesia.

Menurut Zulhas pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka memiliki dua misi besar di sektor pangan yakni swasembada dan hilirisasi yang ditargetkan tercapai pada 2028 mendatang.

"Kita ingin pertumbuhan ekonomi kita 7 sampai 8 persen, berbagai sektor harus dikembangkan dan harus swasembada pangan pada tahun 2028. Jadi beras, jagung, tebu akan jadi perhatian utama," kata Zulhas usai peresmian Pasar Natar, Jum'at (15/11/2024).

Zulhas mengatakan jika pemerintah pusat akan membantu perkebunan rakyat di Lampung dengan memberikan bantuan bibit unggul guna mendukung program swasembada pangan tersebut.

"Dan kita juga akan kembangkan untuk membantu perkebunan rakyat seperti penyediaan bibit kopi unggul, kelapa, coklat, cengkeh, lada hitam dan ini saya harap dukungan nya," tambahnya.

Baca juga : Habis Anggaran Rp 46 Miliar Pasar Natar Mampu Menampung 779 Pedagang, Zulhas: Utamakan Pedagang Lama

Menurutnya, pemerintah saat ini mulai perlahan melakukan pembenahan di sektor pertanian. Dimana yang baru saja dilakukan adalah pembenahan distribusi pupuk yang kerap kali dikeluhkan oleh petani.

"Kemarin seperti pupuk itu ada masalah, pupuk datang kalau panen padahal pupuk diperlukan kalau mau tanam. Oleh karena itu kemarin sudah kita putuskan pupuk itu tidak perlu panjang lagi, pupuk nanti diputuskan oleh kementan berapa jatahnya berapa kuota nya diserahkan ke Pupuk Indonesia dan langsung ke gapoktan. Jadi gak repot lagi," tegasnya.

Zulhas mengatakan jika Presiden Prabowo ingin Indonesia menjadi negara yang kuat dan maju sehingga diperlukan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga masyarakat.

"Pak Prabowo ingin agar Indonesia jadi negara yang kuat dan maju dan tentu tidak bisa dilakukan oleh pusat saja. Sehingga harus kerjasama seluruh karena tidak mungkin dikerjakan oleh satu kelompok saja tapi kata kunci nya kerjasama," pungkasnya. (*)