Pengamat: Tema Debat Kedua Pilwakot Relevan dengan Bandar Lampung yang Multikultural
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Debat publik kedua yang juga menjadi debat terakhir untuk
pasangan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung pada Pilkada 2024
akan segera digelar.
Mengusung
tema “Sinergi dan Harmonisasi Pembangunan Kota Bandar Lampung dalam Memperkokoh
NKRI,” debat ini rencananya akan berlangsung di Swiss-Belhotel, Jumat 15
November 2024 pada siang hari.
Tema ini
dianggap relevan mengingat kompleksitas demografi masyarakat Bandar Lampung
yang multikultural. Kota ini dihuni oleh beragam suku, agama, dan ras yang
berbeda-beda.
Pengamat
politik Universitas Lampung (Unila), Bendi Juantara, memberikan pandangannya
terkait sinergi dan harmonisasi pembangunan yang telah berjalan di Bandar
Lampung selama ini.
Menurut
Bendi, konsep sinergi dan harmonisasi sangat relevan untuk Kota Bandar Lampung
yang memiliki karakter multikultural, dengan berbagai tantangan seperti konflik
SARA, peredaran narkoba, terorisme, dan ketimpangan ekonomi yang bisa
menghambat pembangunan daerah.
"Tema
debat kedua calon walikota Bandar Lampung ini sangat menarik khususnya dalam
ruang lingkup perkotaaan. Kita menyadari bahwa kota Bandar Lampung secara
demografis masyarakatnya adalah multikultural," katanya, Rabu
(13/11/2024).
Namun
jelasnya, perbedaan ini di satu sisi dapat menjadi aset tapi di sisi lain juga
berpotensi menghadirkan ancaman dan gesekan, baik antar suku, agama, ras dan
antar golongan (SARA), narkoba, terorisme, hingga ekonomi bahkan dapat
berpotensi menghambat akselerasi pembangunan.
Oleh karena
itu, inovasi pembangunan disertai harmonisasi dan kolaborasi antara pemerintah
dan masyarakat yang majemuk ini menjadi poin penting dalam upaya penyelesaian
masalah daerah.
"Serta
mendorong kota menjadi mandiri dan berdaya. Saya melihat walikota saat ini
telah melakukan berbagai upaya dalam menjaganya," terangnya.
Bendi
menilai bahwa langkah-langkah ini menunjukkan keselarasan visi pemerintah kota
dengan kebijakan provinsi dan pusat, sehingga menciptakan pembangunan yang
terintegrasi.
“Pembangunan
yang inklusif dan terintegrasi ini menjadi modal besar untuk mengangkat daya
saing Bandar Lampung, sekaligus sebagai langkah konkret dalam memperkuat NKRI.
Ini merupakan wujud dari visi pembangunan yang tidak hanya menyasar aspek
fisik, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dengan menyeluruh,” tambah Bendi.
(*)
Berita Lainnya
-
Pemkot Bandar Lampung Gelontorkan Rp 5 Miliar Perbaiki Trotoar di Dua Ruas Jalan
Kamis, 14 November 2024 -
Kasus Dugaan Korupsi, Staf Keuangan PT. LEB Mangkir Panggilan Kejati Lampung
Kamis, 14 November 2024 -
Gerakan Demokrasi Lampung Tolak Politik Uang Gelar Aksi Damai di Kantor DPRD, Sampaikan Tujuh Tuntutan
Kamis, 14 November 2024 -
Penyaluran BBM dan LPG Bersubsidi di Lampung Diatas 70 Persen
Kamis, 14 November 2024