Lulusan SMK Sumbang Angka Pengangguran Tertinggi di Lampung, Disdikbud: Kami Sedang Lakukan Tracer Study
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Lampung pada Agustus 2024 sebesar 4,19 persen dari total angkatan kerja.
Dari angka tersebut lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tercatat paling banyak jadi pengangguran dibandingkan dengan tamatan jenjang pendidikan lainnya yang berada diangka 8,80 persen.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sunardi mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan para Kepala SMK serta Ketua MKKS SMK di Lampung.
"Kami juga sedang melaksanakan program tracer study atau menelusuri alumni SMK ini dimana saja. Apakah mereka bekerja, kuliah atau sedang berwirausaha," kata Sunardi, saat dimintai keterangan, Selasa (12/11/2024).
Menurutnya, angka partisipasi lulusan SMK di Lampung pada tahun 2023 sebanyak 48.043 orang, sementara untuk jumlah lulusan yang berpartisipasi sebanyak 39.382 atau 81,97 persen.
Dari jumlah tersebut tercatat yang bekerja 46,28 persen bekerja, berwirausaha 26,27 persen, melanjutkan studi 13,97 persen, kegiatan lain seperti mengurus rumah tangga, pelatihan, persiapan melanjutkan studi, terlibat dalam organisasi 10,07 persen dan jumlah penggangguran 3,41 persen.
"Ada persepsi yang kurang tepat tentang diskripsi pengangguran. Misalnya alumni yang bekerja tidak sesuai dengan kompetensi keahliannya dianggap sebagai pengangguran. Misalnya lulusan teknik kelenagalistrikan bekerja di perbankan digolongkan sebagai pengangguran," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan jika pihaknya juga mengoptimalkan program kerja lainnya. Seperti mengoptimalkan peran dan fungsi Bursa Kerja Khusus (BKK) hingga meningkatkan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja.
Kemudian meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Dunia Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) hingga pemenuhan jumlah peserta didik baru disesuaikan dengan kesiapan satuan pendidikan terkait dengan ketersediaan ruang belajar, ruang praktik siswa, dan guru pengampu.
"Selain itu, BKK SMK juga sudah memfasilitasi dan menginformasikan tentang lowongan pekerjaan IDUKA yang bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja. Kemudian ini juga akan dioptimalkan peran BKK untuk menjembatani antara IDUKA dan alumni tentang penyediaan informasi lowongan kerja," terangnya.
Menurutnya, pihaknya juga telah berupaya mengoptimalkan BKK melalui kegiatan workshop peningkatan kinerja BKK. Selain itu juga ada kegiatan Job Fair yang dilaksanakan oleh 32 SMK se-Provinsi Lampung dan melibatkan 150 IDUKA dengan lowongan pekerjaan 15.000 yang diikuti oleh Alumni SMK se Provinsi Lampung.
"Selain itu seluruh SMK Negeri se Provinsi Lampung juga telah melakukan asesmen untuk menilai kekurangan guru kejuruan di masing-masing kompetensi keahlian SMK berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja setiap tahun," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Bawaslu Kabupaten/Kota Diminta Identifikasi TPS Rawan
Kamis, 14 November 2024 -
Tiga Sekolah dari Kamboja Jajaki Kerjasama dengan UIN Lampung
Kamis, 14 November 2024 -
Dua Dosen UIN RIL Jadi Panelis Debat Kedua Pilwakot Bandar Lampung 2024
Kamis, 14 November 2024 -
Unila Tuan Rumah Seminar 'Universitas Padjajaran Menyapa Lampung'
Kamis, 14 November 2024