• Rabu, 13 November 2024

Investor Saham di Lampung Tumbuh 10 Kali Lipat dalam 5 Tahun, Generasi Muda Mendominasi

Senin, 11 November 2024 - 16.03 WIB
37

Kepala Perwakilan BEI Lampung, Hendi Prayogi. Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pertumbuhan jumlah investor saham di Provinsi Lampung terus menunjukkan tren positif yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Berdasarkan data terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Lampung, hingga September 2024 jumlah investor saham di provinsi ini telah mencapai 123.299 orang.

Angka ini meningkat hampir sepuluh kali lipat dibandingkan tahun 2019, di mana jumlah investor saham hanya tercatat sebanyak 12.421 orang.

Kepala Perwakilan BEI Lampung, Hendi Prayogi, menyatakan bahwa peningkatan ini sangat menggembirakan dan menandakan bahwa minat masyarakat terhadap investasi pasar modal terus meningkat.

“Data dari tahun 2019 hingga 2024 menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan. Yang sebelumnya 12.421 orang dalam lima tahun terakhir mencapai 123.299 orang atau 10 kali lipat naiknya,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Senin (11/11/2024).

Dalam hal usia jelasnya, mayoritas investor di Lampung berada dalam rentang usia 18-25 tahun dengan jumlah mencapai 49.756 orang. Kelompok usia 26-30 tahun berada di posisi kedua dengan 32.062 investor.

"Kemudian disusul kelompok usia 31-40 tahun sebanyak 26.179 investor, dan usia 41-100 tahun sebanyak 14.926 orang, " jelasnya.

Dari segi pekerjaan, pegawai swasta mendominasi dengan total 42.139 investor. Di peringkat kedua terdapat pelajar dengan jumlah sekitar 28.000 investor, yang menunjukkan antusiasme generasi muda dalam memahami dan berinvestasi di pasar modal.

BEI Lampung telah menerapkan berbagai strategi untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan masyarakat, di antaranya melalui edukasi rutin baik secara offline maupun online.

"Kami telah mendirikan 24 Galeri Investasi yang tersebar di sekolah, kampus, desa, dan lokasi lainnya sebagai sarana belajar dan akses informasi bagi masyarakat,” kata Hendi.

Selain itu, BEI Lampung juga bekerja sama dengan seluruh stakeholder, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah daerah, perusahaan sekuritas, dan media. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan perusahaan lokal terkait investasi di pasar modal.

Upaya akselerasi juga dilakukan dengan membuka rekening saham secara massal, khususnya di kalangan mahasiswa baru dalam program "Road to CMSE" (Capital Market Summit & Expo). BEI juga menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal secara gratis bagi seluruh lapisan masyarakat di Lampung.

Di tengah upaya peningkatan literasi, BEI juga menghadapi tantangan berupa maraknya investasi bodong dan judi online yang menghambat masyarakat untuk mulai berinvestasi. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, Hendi mengingatkan pentingnya berinvestasi melalui perusahaan sekuritas yang terdaftar di OJK.

Selain itu, guna memberikan keamanan bagi investor, BEI juga menjelaskan peran Indonesia Securities Investor Protection Fund (SIPF) yang bertugas melindungi dana investor dari risiko kehilangan akibat penipuan. 

"Dengan adanya SIPF, investor dapat merasa lebih aman dalam melakukan investasi. Juga masyarakat yang ingin berinvestasi di pasar modal, pastikan bahwa perusahaan sekuritas ataupun perusahaan perantara perdagangan efek memiliki izin dan terdaftar di OJK," tandas Hendi. (*)