Heboh Ikan Loncat ke Pantai di Tanggamus, BMKG Jelaskan Fenomena Upwelling
Kupastuntas.co, Tanggamus – Warga Kabupaten
Tanggamus digegerkan dengan fenomena langka yang terjadi di Pantai Kota Agung saat
ratusan ikan tampak meloncat ke pinggir pantai. Video kejadian tersebut
langsung viral di media sosial, menunjukkan para warga terkejut dan bersemangat
menyaksikan ikan-ikan yang melompat ke daratan.
Dalam
rekaman video yang beredar, terdengar suara perekam yang menyebutkan, “Tuh ikan
tuh, Ya Allah, naik ke atas! Hei ikan apa ini, Ya Allah, ikannya naik ke atas.
Lihat tuh! Buruan-buruan, ikan apa ini. Pantai Kota Agung, ikannya naik ke atas
gais. Mana plastik, Ya Allah, ikannya naik ke atas, semoga berkah, Ya Allah,
selamat, selamat, selamat. Semoga rezeki, Ya Allah."
Kombes Pol
Umi Fadillah Astutik, Kabid Humas Polda Lampung, membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, fenomena ikan loncat ini terjadi pada Selasa malam, 5 November
2024, sekitar pukul 19.30 WIB, di kawasan Pantai Kota Agung, Tanggamus.
"Iya
benar, video yang beredar direkam warga terjadi di wilayah Pantai Kota Agung,
Tanggamus tadi malam," ujar Umi Fadillah saat dikonfirmasi, Rabu
(6/11/2024).
Namun, Umi
Fadillah menambahkan bahwa pihaknya belum mengetahui penyebab pasti dari
fenomena tersebut. Ia menyebutkan bahwa situasi di lokasi kejadian saat itu
aman dan tidak ada gejolak atau tanda-tanda yang mencurigakan.
Sementara
itu, Kepala BMKG Maritim Lampung, Tarjono, memberikan penjelasan ilmiah terkait
fenomena tersebut. Menurut Tarjono, kejadian ikan loncat ini disebabkan oleh
fenomena alam yang dikenal dengan nama upwelling. Fenomena ini terjadi
akibat adanya perbedaan suhu antara air laut di permukaan dan di bawah laut.
“Fenomena
ini kami sebut upwelling. Jadi, karena adanya air laut yang dingin naik
ke permukaan, air laut yang dingin itu membawa unsur hara dan klorofil ke
permukaan perairan,” jelas Tarjono.
Proses upwelling
ini membawa sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh ikan-ikan kecil, seperti
plankton dan unsur hara yang kaya akan nutrisi. Sebagai hasilnya, ikan-ikan
yang ada di kedalaman laut berbondong-bondong naik ke permukaan untuk berebut
makanan yang dibawa oleh air dingin tersebut.
Tarjono juga
menjelaskan bahwa fenomena upwelling ini biasanya terjadi pada bulan
Juli, saat peralihan musim, namun bisa juga terjadi di akhir tahun, seperti
yang terjadi di Pantai Kota Agung. Fenomena ini dipengaruhi oleh peralihan
musim kemarau ke musim penghujan, serta kondisi cuaca yang dipengaruhi oleh
hujan yang terjadi di kawasan tersebut.
"Fenomena
ini biasanya terjadi di pertengahan tahun, antara bulan Juli, tetapi bisa terjadi
juga pada akhir tahun seperti ini, karena terkait dengan adanya peralihan musim
dari kemarau ke musim penghujan. Di Kota Agung kemarin sempat terjadi hujan,
sehingga memungkinkan terjadinya fenomena ini," imbuhnya. (*)
Berita Lainnya
-
PT KAI Tanjung Karang Siapkan 2.340 Tempat Duduk per Hari Selama Libur Nataru 2025
Rabu, 06 November 2024 -
Hingga Oktober, Realisasi Pajak Air Permukaan Pemprov Lampung Tercapai Rp7,02 Miliar
Rabu, 06 November 2024 -
Pj Gubernur Samsudin Rolling 67 Pejabat, Pengamat Ingatkan Jual Beli Jabatan Sebagai Area Rawan Korupsi
Rabu, 06 November 2024 -
Komitmen Tekan Angka Pengangguran, Elvira Beberkan Strategi Pemprov Lampung
Selasa, 05 November 2024