• Rabu, 06 November 2024

Heboh Ikan Loncat ke Pantai di Tanggamus, BMKG Jelaskan Fenomena Upwelling

Rabu, 06 November 2024 - 11.53 WIB
67

Tampak warga berebut mengambil ikan yang loncat ke daratan di pantai Tanggamus. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus – Warga Kabupaten Tanggamus digegerkan dengan fenomena langka yang terjadi di Pantai Kota Agung saat ratusan ikan tampak meloncat ke pinggir pantai. Video kejadian tersebut langsung viral di media sosial, menunjukkan para warga terkejut dan bersemangat menyaksikan ikan-ikan yang melompat ke daratan.

Dalam rekaman video yang beredar, terdengar suara perekam yang menyebutkan, “Tuh ikan tuh, Ya Allah, naik ke atas! Hei ikan apa ini, Ya Allah, ikannya naik ke atas. Lihat tuh! Buruan-buruan, ikan apa ini. Pantai Kota Agung, ikannya naik ke atas gais. Mana plastik, Ya Allah, ikannya naik ke atas, semoga berkah, Ya Allah, selamat, selamat, selamat. Semoga rezeki, Ya Allah."

Kombes Pol Umi Fadillah Astutik, Kabid Humas Polda Lampung, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, fenomena ikan loncat ini terjadi pada Selasa malam, 5 November 2024, sekitar pukul 19.30 WIB, di kawasan Pantai Kota Agung, Tanggamus.

"Iya benar, video yang beredar direkam warga terjadi di wilayah Pantai Kota Agung, Tanggamus tadi malam," ujar Umi Fadillah saat dikonfirmasi, Rabu (6/11/2024).

Namun, Umi Fadillah menambahkan bahwa pihaknya belum mengetahui penyebab pasti dari fenomena tersebut. Ia menyebutkan bahwa situasi di lokasi kejadian saat itu aman dan tidak ada gejolak atau tanda-tanda yang mencurigakan.

Sementara itu, Kepala BMKG Maritim Lampung, Tarjono, memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena tersebut. Menurut Tarjono, kejadian ikan loncat ini disebabkan oleh fenomena alam yang dikenal dengan nama upwelling. Fenomena ini terjadi akibat adanya perbedaan suhu antara air laut di permukaan dan di bawah laut.

“Fenomena ini kami sebut upwelling. Jadi, karena adanya air laut yang dingin naik ke permukaan, air laut yang dingin itu membawa unsur hara dan klorofil ke permukaan perairan,” jelas Tarjono.

Proses upwelling ini membawa sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh ikan-ikan kecil, seperti plankton dan unsur hara yang kaya akan nutrisi. Sebagai hasilnya, ikan-ikan yang ada di kedalaman laut berbondong-bondong naik ke permukaan untuk berebut makanan yang dibawa oleh air dingin tersebut.

Tarjono juga menjelaskan bahwa fenomena upwelling ini biasanya terjadi pada bulan Juli, saat peralihan musim, namun bisa juga terjadi di akhir tahun, seperti yang terjadi di Pantai Kota Agung. Fenomena ini dipengaruhi oleh peralihan musim kemarau ke musim penghujan, serta kondisi cuaca yang dipengaruhi oleh hujan yang terjadi di kawasan tersebut.

"Fenomena ini biasanya terjadi di pertengahan tahun, antara bulan Juli, tetapi bisa terjadi juga pada akhir tahun seperti ini, karena terkait dengan adanya peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan. Di Kota Agung kemarin sempat terjadi hujan, sehingga memungkinkan terjadinya fenomena ini," imbuhnya. (*)