• Minggu, 24 November 2024

Cawagub Sutono Bakal Wujudkan Program ‘Desa Fair’ untuk Tingkatkan Silaturahmi dan Ekonomi Desa

Rabu, 06 November 2024 - 13.28 WIB
46

Calon Wakil Gubernur Provinsi Lampung nomor urut 1, Sutono berfoto bersama dengan pendukungnya usai dialog bersama warga di Pringsewu. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Pringsewu – Calon Wakil Gubernur Provinsi Lampung nomor urut 1, Sutono, mengungkapkan komitmennya untuk membangun desa-desa di Lampung dengan program yang akan mempererat silaturahmi antarwarga dan meningkatkan kebudayaan lokal. Dalam dialog bersama warga di Pringsewu Kota, Kabupaten Pringsewu, pada Rabu (6/11/2024), Sutono mengusulkan pelaksanaan program Desa Fair, yang bertujuan untuk menghadirkan agenda kegiatan rutin di tiap desa sebagai sarana mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan partisipasi masyarakat.

Sutono yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung mengatakan, program Desa Fair akan menjadi kalender kegiatan tahunan di setiap desa, dengan minimal dua acara utama yang melibatkan seluruh warga desa. Acara pertama adalah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus, dan acara kedua adalah perayaan ulang tahun desa atau pekon setempat.

“Kalau di Jakarta ada Jakarta Fair, di Lampung ada Lampung Fair, kini saatnya kita mewujudkan Desa Fair yang mengusung kebudayaan lokal dan melibatkan semua elemen masyarakat,” kata Sutono.

“Program ini sesuai dengan tagline kami, Ardjuno: Berjaya mulai dari desa. Semua dimulai dari desa, dan setiap desa nantinya akan memiliki jadwal kegiatan minimal dua acara ini,” tambahnya.

Sutono juga menegaskan bahwa program Desa Fair harus melibatkan semua lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa, serta pria dan wanita. Kegiatan yang diselenggarakan nantinya akan mencakup lomba-lomba, festival, karnaval, serta berbagai acara lainnya yang dapat melibatkan seluruh warga desa.

“Setiap warga desa harus ikut berpartisipasi, mulai dari balita hingga orang tua, baik pria maupun wanita. Misalnya, lomba olahraga seperti voli, lomba memasak untuk perempuan, dan berbagai lomba lainnya. Semua kegiatan ini dapat meningkatkan rasa kebersamaan, dan juga menghidupkan ekonomi desa,” jelas Sutono.

Selain itu, Sutono menambahkan bahwa bagi kegiatan yang berpotensi menghasilkan produk, seperti lomba memasak, pemenangnya akan diberikan kesempatan untuk mengembangkan produk mereka lebih lanjut jika ada nilai jualnya.

Sutono mengungkapkan bahwa konsep Desa Fair sudah diterapkan di Desa Taman Cari, Lampung Timur, yang menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti karnaval, pameran, lomba, dan lainnya selama 40 hari. Sutono bahkan hadir dalam malam puncak acara tersebut.

“Mereka mengadakan berbagai kegiatan selama sebulan penuh, termasuk karnaval, pameran, dan lomba. Ini adalah contoh yang sangat bagus, dan saya harap desa-desa lain di Lampung, termasuk di Pringsewu, bisa melaksanakan hal yang sama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sutono menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini bukan hanya untuk memeriahkan kegiatan desa, tetapi juga untuk meningkatkan ekonomi lokal dan memperkuat identitas kebudayaan setempat. Dengan adanya kegiatan yang melibatkan banyak pihak, Sutono berharap desa-desa dapat menjadi lebih berkembang dan mandiri, serta memperkenalkan potensi kebudayaan mereka ke luar daerah.

“Visi-misi kami, Ardjuno, akan dimaksimalkan dengan memulai dari desa. Semua yang sudah diprogramkan akan membawa berkah bagi masyarakat. Saya ingin program ini menjadi berkah bagi Pringsewu dan seluruh Lampung, dan menciptakan kesinambungan antara kebudayaan, ekonomi, dan keharmonisan sosial di desa-desa kita,” pungkas Sutono, yang juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai Trisakti yang diajarkan oleh Bung Karno.

Program Desa Fair yang diusulkan Sutono diharapkan dapat memperkuat ikatan sosial dan menghidupkan kembali kebudayaan lokal yang menjadi identitas bagi masing-masing desa di Provinsi Lampung. (*)