Polisi Periksa 5 Saksi Kasus Kematian Pria di Drainase Ruas Tol Bakter
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Polres Lampung Selatan telah melakukan pemeriksaan terhadap lima saksi terkait penemuan mayat di drainase jalan tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) KM 3B yang diduga jadi korban pembunuhan.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan, di lokasi penemuan mayat petugas kepolisian menemukan barang bukti berupa handphone milik korban, barang bukti itu bakal jadi petunjuk penyelidikan kepolisian.
Yusriandi Yusrin mengatakan barang bukti handphone diduga kuat milik korban inisial MP (28) tersebut ditemukan di dalam saku celana jeans yang dikenakan korban, namun saat ditemukan handphone dalam kondisi mati.
"Saat ditemukan memang posisi handphone tersebut mati, tapi berhasil dihidupkan, saat ini masih didalami petugas dan akan menjadi petunjuk penyelidikan kasus ini," kata dia, saat menyampaikan keterangan di Polresta Bandar Lampung, Selasa (29/10/2024).
Ia mengataka asil pemeriksaan sementara, petugas telah menemukan adanya komunikasi atau percakapan terakhir korban dengan keluarga, termasuk bersama sejumlah rekannya sebelum kejadian.
"Ini yang masih kami dalami, apa pembahasan dalam percakapan tersebut masih ditelusuri," kata Yusriandi. Lebih lanjut ia mengatakan penyidik Polres Lampung Selatan telah memeriksa dan memintai keterangan sebanyak 5 orang saksi.
"Sudah 5 orang yang sudah kita mintai keterangan, saat ini proses pemeriksaan masih terus berlanjut, kami juga akan melakukan proses autopsi korban di RS Bhayangkara Polda Lampung," tandasnya.
Polres Lampung Selatan berhasil mengungkap identitas mayat yang ditemukan dengan kondisi mengenaskan di drainase KM 03B Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, Senin (28/10/2024).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kupastuntas.co korban berinisial MP (28), hal tersebut diketahui setelah ada pengakuan dari S warga Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung yang mengaku sebagai istri korban.
Menurut istri korban, sang suami sempat pulang ke rumah hari Jumat (25/10) lalu berpamitan akan pergi bekerja ke Bakauheni ikut oknum polisi berinisial I. Lalu, MP mengabarkan sedang dalam keadaan bahaya dan meminta pertolongan.
"Yang tolong aku, aku dijebak polisi aku mau dibunuh polisi. Dia kirim voice note seperti itu ketakutan, seketika handphonenya mati dan tidak ada kabar sama sekali," ujar S, ditemui di ruang jenazah RSUD Bob Bazar Kalianda, Selasa (29/10/2024).
Dari situ istri korban sempat mengecek dengan menelepon rekan kerja suaminya inisial T, untuk menanyakan apa yang terjadi dengan korban sehingga meminta pertolongan, T menjawab akan menanyakan kepada H terlebih dahulu.
"Kata H, MP ada dan tidak apa-apa, dia sedang tertidur mungkin halusinasi saja karena bawaan tidak tidur," sambungnya. Namun, pada Sabtu (26/10) malam oknum polisi inisial I mengirimkan pesan suara dan mengabarkan sang suami melompat dari mobil lalu kabur tidak tahu kemana.
Nahas, S tiba-tiba mendapat kabar bahwa sang suami telah tewas dan tergeletak di drainase KM 03B Tol Bakter, kemudian istri korban dapat kabar jika suaminya meninggal. "Mendengar kabar suami meninggal dunia hari Senin 28 Oktober 2024 sore," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Bawaslu Petakan 1.012 TPS Rawan di Lampung Selatan, Begini Tanggapan KPU
Minggu, 24 November 2024 -
73 Petugas Gabungan Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada Lampung Selatan 2024
Minggu, 24 November 2024 -
Nanang Ermanto-Antoni Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang di Pilkada Lampung Selatan 2024
Minggu, 24 November 2024 -
Ketua Tim Ardjuno: Terimakasih Masyarakat Lampung yang Telah Memberi Sambutan Hangat Selama Kampanye Arinal-Sutono
Minggu, 24 November 2024