• Sabtu, 26 Oktober 2024

Wadir Pelayanan RSUD Abdul Moeloek Isi Jabatan Konsil Kesehatan Indonesia, Ini Sederet Tugasnya

Jumat, 25 Oktober 2024 - 13.03 WIB
41

Wakil Direktur Keperawatan Pelayanan dan Penunjang Medik RSUD Abdul Moeloek, dr. Imam Ghozali, saat dimintai keterangan, Jum'at (25/10/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Direktur Keperawatan Pelayanan dan Penunjang Medik RSUD Abdul Moeloek, dr. Imam Ghozali, dilantik menjadi anggota pimpinan Konsil Kesehatan Independen (KKI) periode 2024-2028.

dr. Imam dilantik bersama dengan 108 pimpinan dan anggota Konsil Kesehatan Indonesia, Kolegium Kesehatan, dan Majelis Disiplin Profesi yang dilantik secara langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut dilakukan di Aula Siwabessy, Gedung Sujudi, Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Senin (14/10/2024) yang lalu.

Saat dimintai keterangan dr. Imam mengatakan jika Konsil Kesehatan Indonesia merupakan leburan dari Konsil Kedokteran Indonesia dan Konsil Ketenagakerjaan Indonesia.

"Kalau dulu ada yang namanya Konsil Kedokteran Indonesia ada lagi Konsili Ketenagakerjaan Indonesia. Sekarang dilebur menjadi Konsil Kesehatan Indonesia meskipun komposisi nya tetap sama, ada kolegium ada majelis disiplin," kata dia saat dimintai keterangan  di ruang kerjanya, Jum'at (25/10/2024).

dr. Imam mengatakan jika Konsil Kesehatan Indonesia merupakan suatu badan yang berada langsung dibawah Presiden dan bertugas untuk meregristasi serta menjaga kualitas pelayanan kesehatan.

"Dimana yang paling penting adalah kepastian hukum, rakyat yang mendapat pelayanan itu sendiri dan yang paling penting itu kedepan tidak hanya mencetak dokter tetapi mencetak dokter yang di rekognisi juga di luar negeri," jelasnya.

Menurut nya, dahulu ketika ada seorang dokter telah menyesuaikan pendidikan dan ingin bekerja di luar negeri tidak diakui status pendidikannya dan downgrade nya lebih rendah.

"Kalau dulu ketika seorang dokter tamat dari suatu pendidikan dan dia akan bekerja ke luar negeri dia tidak diakuin status pendidikannya dan downgrade jadi lebih rendah, sehingga diminta untuk mengambil pendidikan lagi karena dianggap tidak sama kurikulumnya," kata dia.

Sehingga dengan adanya Konsil Kesehatan Indonesia akan melakukan rekognisi sehingga tenaga kesehatan asal Indonesia dapat diterima jika ingin bekerja diluar negeri.

"Sehingga Konsil tugas nya merekognisi dari tenaga kesehatan kita agar bisa diterima. Jadi kita tidak hanya membentuk SDM yang bermutu dan berkualitas tetapi juga setara dengan pendidikan doker di luar negeri jadi setidaknya ada hubungan G to G antara dua negara," jelasnya.

Seperti diketahui sebanyak 108 pimpinan dan anggota Konsil Kesehatan Indonesia, Kolegium Kesehatan, dan Majelis Disiplin Profesi resmi dilantik oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Menkes Budi menjelaskan, Kementerian Kesehatan, sebagai pelaksana pemerintahan di bidang kesehatan, memiliki tugas untuk menyediakan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Rakyat Indonesia membutuhkan pelayanan kesehatan yang mudah aksesnya, bagus kualitasnya, dan terjangkau harganya. Itu adalah cita-cita yang harus kita berikan kepada seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

Menkes mengajak sekaligus menantikan kontribusi dari tiga lembaga resmi tersebut dalam menciptakan SDM kesehatan yang berkualitas dan merata, agar pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat dapat maksimal.

“Ketiganya harus bekerja sama agar kita bisa memberikan layanan kesehatan yang mudah diakses, bagus kualitasnya, dan terjangkau harganya bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Menkes juga berharap bahwa Konsil Kesehatan Indonesia, Kolegium Kesehatan, dan Majelis Disiplin Profesi dapat memastikan kualitas, mutu, dan kompetensi SDM kesehatan di Indonesia adalah yang terbaik dan tersedia secara merata di seluruh wilayah.

“Pesan saya, kita diberikan amanah untuk memastikan ilmu yang kita kuasai ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, bukan untuk diri sendiri, tapi harus kita sebarkan agar bisa memberikan dampak maksimal ke masyarakat,” pesannya. (*)