• Kamis, 24 Oktober 2024

Polisi: Jajanan Penyebab Siswa SD di Bandar Lampung Keracunan Berlabel BPOM

Kamis, 24 Oktober 2024 - 13.23 WIB
41

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Mukhammad Hendrik Apriliyanto. Foto: Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Polisi mengungkapkan hasil awal dari penyelidikan keracunan yang dialami belasan siswa SD di Bandar Lampung. Jajanan merek Bomb Stripe ditemukan menjadi penyebab utama kasus ini walau sudah berlabel Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Mukhammad Hendrik Apriliyanto, menjelaskan bahwa hasil laboratorium sementara di RS Tjokrodipo menunjukkan adanya penurunan trombosit, sel darah merah, serta peningkatan sel darah putih pada korban. "Hal ini menunjukkan adanya zat kimia berlebihan dalam darah," ujarnya pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Hendrik menambahkan bahwa pihaknya telah memeriksa distributor jajanan tersebut. "Distributor sudah diperiksa, dan kami menemukan bahwa mereka mendapat pasokan dari toko dengan inisial C, yang membeli dari Jakarta," ucapnya.

Meskipun jajanan tersebut berlabel BPOM, Hendrik menyatakan bahwa pihaknya akan menelusuri keaslian izin edar tersebut. "Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk memastikan apakah izin ini sah atau ilegal," jelasnya.

Terkait hasil laboratorium resmi, Hendrik menginformasikan bahwa laporan dari Laboratorium Kesehatan Daerah di Rumah Sakit Abdul Muluk diperkirakan akan keluar dalam waktu sekitar satu minggu. "Kami akan memberikan informasi lebih lanjut setelah hasil lab resmi keluar," tambahnya.

Saat ini, beberapa korban telah menunjukkan perbaikan kondisi dan sudah diperbolehkan pulang, sementara sebagian lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit. "Ada korban yang masih lemas, tetapi ada juga yang sudah pulang ke rumah," pungkas Hendrik.

Sebelumnya, pada Selasa, 22 Oktober 2024, sekitar pukul 10:30 WIB, sejumlah siswa dari SD Negeri 1 Durian Payung mengalami keracunan setelah mengonsumsi jajanan yang dibeli di sekitar sekolah, sehingga 12 siswa terpaksa dilarikan ke RS Dadi Tjokrodipo. (*)