• Kamis, 21 November 2024

OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda

Kamis, 24 Oktober 2024 - 15.37 WIB
55

Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, Otto Fitriandy mengatakan, literasi dan inklusi keuangan menjadi salah satu faktor penentu masa depan generasi muda.

Demikian itu disampaikannya pada acara Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) bersama Persatuan Isteri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PIISEI) Provinsi Lampung di Grand Ballroom Hotel Radisson Bandar Lampung, Kamis (24/10/2024).

Menurutnya, dengan para ibu memahami pengelolaan keuangan yang baik, diharapkan masa depan anak-anak muda generasi penerus ke depannya tidak terjebak menjadi generasi sandwich berikutnya.

"Ibu-ibu memiliki peran yang sangat penting agar generasi masa depan tidak menjadi generasi sandwich," ujar Otto.

Otto menjelaskan melalui kegiatan ini, peran para ibu juga nantinya bisa turut memberikan pendidikan kepada anak mengenai literasi keuangan.

"Itu menjadi salah satu faktor yang kelak generasi penerus itu memiliki pemahaman pengelolaan keuangan yang baik," katanya.

Kegiatan ini dilaksanakan kerja sama PIISEI Provinsi Lampung bersama OJK dalam rangka Memperingati Hari Ibu Tahun 2024 "Ibu Cerdas Mengelola Keuangan".

Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung, Maidawati Retnoningsih Samsudin menyampaikan apresiasi PIISEI bersama OJK dalam memberikan literasi keuangan kepada kaum perempuan khususnya para ibu-ibu agar mandiri dalam pengelolaan keuangan yang baik dan waspada terhadap investasi ilegal.

Maidawati juga menyambut baik atas program-program PIISEI Provinsi Lampung salah satunya terhadap pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dalam acara ini, di laksanakan Seminar Literasi Keuangan bertajuk "Jenis-jenis Investasi yang Sehat Menuju Merdeka Finansial".

Ketua PIISEI Lampung Marselina Djayasinga mengatakan, kegiatan Gencarkan ini dalam rangka mengajak para ibu-ibu agar mampu mengelola keuangan keluarga dengan baik dan tidak membebani anak-anaknya sehingga tidak menjadi generasi sandwich.

"Kita mandiri dan harus merdeka finansial, tanamkan dalam diri kita jangan membebani anak. Kita harus cari celah bagaimana mengelola keuangan, stigma bahwa ibu itu boros harus kita hilangkan, ternyata ibu itu membanggakan, mampu mengelola uang dengan baik," ujar Marselina.

Dalam kegiatan ini diserahkan bantuan kredit kepada UMKM Perempuan dan Beasiswa Anak Asuh kepada anak-anak berprestasi mulai dari tingkatan SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa. (*)