• Rabu, 23 Oktober 2024

Tinjau Aliran Sungai, Pj Gubernur Lampung Beberkan Penyebab Banjir di Bandar Lampung Selama Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 - 11.25 WIB
39

Pj Gubernur Lampung Samsudin saat meninjau Jalan Laks. RE. Martadinata Jembatan Perbatasan Antara Kelurahan Sukamaju dan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung, Rabu (23/10/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin didampingi oleh Pjs Walikota Bandar Lampung Budhi Darmawan serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Roy Panagom Pardede meninjau aliran sungai yang kerap menjadi penyebab banjir di Bandar Lampung, Rabu (23/10/2024).

Aliran sungai yang ditinjau diantaranya di Jalan Nunyai Gg. Hi. Ismail Blok B dan Blok C Kelurahan Rajabasa Nunyai, Kecamatan Rajabasa dan di Jalan Laks. RE. Martadinata Jembatan Perbatasan Antara Kelurahan Sukamaju dan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung.

Saat dimintai keterangan usai melakukan peninjauan, Samsudin mengatakan jika pihaknya ingin memastikan kesiapan Bandar Lampung dalam menghadapi musim penghujan dengan cara mendatangi aliran sungai yang kerap kali menyebabkan bajir didaerah setempat.

"Inpeksi pada hari ini pertama kita mendatangi aliran sungai yang beberapa hari yang lalu menyebabkan banjir di Bandar Lampung di Nunyai daerah Raja Basa. Persoalan disana pertama aliran sungai yang ada, ada masyarakat yang membangun memang posisinya di atas aliran sungai," kata dia.

Oleh karena itu dirinya meminta kepada pemerintah Kota Bandar Lampung untuk memberikan peringatan kepada masyarakat yang mendirikan bangunan diatas aliran sungai serta memberikan jalan keluar nya.

"Kemudian kedua ada cekungan atau belokan yang harus diberikan kelancaran air sehingga ketika debit air tinggi dan besar maka harus ada penampungan. Dari pemkot dan BBWS akan membebaskan satu bagian tanah disana untuk dibuat embung supaya ada penampungan," jelasnya.

Kemudian pihaknya juga meninjau aliran sungai Way Sukamaju, dimana aliran sungai tersebut mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dan saat ini tengah dilakukan pengerukan oleh pihak BBWS.

"Kemudian sungai Way Sukamaju kita lihat air nya kiriman dari Pesawaran. Persoalan disini sedimen nya memang dangkal dan ini akan dilakukan dalam waktu 15 hari kedepan untuk sedimen nya diangkat semua agar memang bebas dari sedimen," kata dia.

Kemudian persoalan selanjutnya adalah banyak beronjong yang jebol. Dirinya juga meminta kepada pemerintah Kota Bandar Lampung untuk membuat jalan inspeksi sehingga memudahkan petugas dalam melakukan pemantauan.

"Jalan inspeksi nya jadi kayak jalan beton, ini bisa dipakai untuk jembatan dan ini bisa juga dipakai untuk lalulintas masyarakat sehingga sungai nanti sudah tidak lagi kotor dan kumuh. Jadi aktivitas masyarakat selain sebagai tempat inspeksi untuk mengontrol jika terjadi apa-apa," kata dia.

Sementara itu Kepala BBWS Mesuji Sekampung l, Roy Panagom Pardede mengatakan, jika pihaknya tengah melakukan pengangkatan sedimen untuk memperlancar aliran air dan kegiatan akan dilakukan rutin.

"Saat ini kita utamakan angkat sedimen dan untuk bronjong sedang kita hitung kebutuhan anggaran nya. Ketika nanti memungkinkan akan kita lakukan dengan menggunakan bronjong dari kami dan batu yang ada tinggal kita manfaatkan lagi kekurangan nya nanti kita tambah," jelasnya.

Ditempat yang sama Pjs Walikota Bandar Lampung, Budhi Darmawan mengatakan jika pihaknya juga berencana untuk melakukan pengadaan embung namun memang masih terbatas dalam pembebasan lahan.

"Masalah nya memang tanah apalagi didalam kota harganya mahal, tapi nanti akan kita coba seperti tadi di Nunyai ada yang siap menjual dengan harga murah, akan kita lihat jika memang memungkinkan dengan APBD kita akan coba," kata dia.

Sementara itu untuk bangunan warga yang berada di aliran sungai memang sudah sering dilakukan teguran. Selain itu pihak nya juga akan membuat sodetan sungai untuk memperlancar aliran sungai.

"Bangunan warga di aliran sungai sudah pasti tidak ada sertifikat nya dan ini sudah terus dilakukan teguran. Tapi ada di beberapa titik itu masih ada tanah nanti bisa kita buat sodetan dengan catatan dia kasih tanahnya kita yang tingkatkan kapasitas sungainya," katanya. (*)