Pj Gubernur Samsudin: Jangan Terjadi Lagi Siswa Keracunan, Pemkot Harus Awasi Jajanan Sekolah
 
                    Pj Gubernur Lampung saat dimintai keterangan usai meninjau jembatan Perbatasan Antara Kelurahan Sukamaju dan Keteguhan, Rabu (23/10/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penjabat (Pj) Gubernur
Lampung, Samsudin, meminta pemerintah agar mengawasi setiap kantin yang berada di lingkungan sekolah
untuk lebih selektif dalam menyediakan jajanan yang dijual kepada pelajar.
Hal tersebut usai 12 siswa dari SDN 1 Durian Payung, Bandar Lampung, dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan makanan jajanan yang mereka beli di kantin sekitar sekolah kemarin.
"Kita sudah meminta pihak RS untuk cepat melakukan perawatan dan penanganan. Alhamdulillah sudah dilakukan pihak RS terhadap anak yang keracunan," ujarnya usai meninjau jembatan Perbatasan Kelurahan Sukamaju dan Keteguhan, Rabu (23/10/2024).
Pada kesempatan tersebut ia juga meminta kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung untuk melakukan antisipasi sehingga hal tersebut tidak terulang dikemudian hari.
"Saya minta juga ke Pak Walikota, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi agar kejadian ini tidak terulang lagi dan betul-betul ditertibkan. Pedagang kecil kadang tidak berpikir terhadap kesehatan makanan dan ini harus diperhatikan," kata dia.
Menurutnya, anak sekolah tidak bisa memilih makanan yang sehat untuk dikonsumsi sehingga pemerintah daerah yang harus melakukan antisipasi.
"Karena kadang anak-anak tidak bisa memilih mana makanan yang bagus dan tidak kalau tidak guru dan pemerintah daerah yang melakukan antisipasi. Ini yang saya minta ke Walikota untuk melakukan pencegahan lebih dini agar tidak terulang lagi," katanya.
Sementara itu Pjs Walikota Bandar Lampung, Budhi Darmawan mengatakan, jika Dinas Kesehatan sudah menyampaikan laporan dimana makanan yang menyebabkan pelajaran keracunan diduga berasal dari kantin sekolah.
"Kemarin kepala dinas kesehatan sudah menyampaikan laporan bahwa memang diduga makanan berasal dari kantin sekolah. Tapi jenis makanan nya masih dalam proses dan kepolisian sudah melakukan penyelidikan juga," kata dia.
Menurut nya saat ini makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan para pelajar untuk sementara sudah dilarang untuk diedarkan dan jika nanti terbukti maka akan ditarik.
"Kalau memang itu asalnya dari makanan yang diduga sementara sudah dilarang dulu. Kalau memang terbukti maka akan ditarik seterusnya," kata dia.
Pada kesempatan tersebut ia juga mengimbau kepada pihak sekolah terutama yang memiliki kantin didalam sekolah untuk dapat selektif dalam menjual makanan kepada anak-anak.
"Kita juga imbau kepada pihak sekolah terutama kantin yang ada disekolah untuk lebih selektif dalam menjual makanan. Jadi kemarin ada 12 sampai 13 orang. Jadi ada anak yang beli kemudian anak yang lain ikut. Sehingga kita harap pihak sekolah untuk lebih selektif terutama yang didalam sekolah untuk yang diluar juga kita akan imbau," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
- 
                        
                            
                            
                            Perkuat Pelayanan Rumah Sakit Kelas 1 di Lampung, PLN Sambung Cepat Tambah Daya RS Abdul MoeloekJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            Cegah Kasus Keracunan, BGN Tekankan Penerapan SOP di Dapur MBG KrusialJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            RS Urip Sumoharjo dan Universitas Bandar Lampung Gelar Kuliah Umum Bahas Peluang Karier di Industri KesehatanJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            Ketua DPRD Lampung Buka Teknokrat Entrepreneur Vaganza 2025, Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi DigitalJumat, 31 Oktober 2025









