PHE OSES Bor Sumur Minyak Baru di Perairan Lamtim, Walhi Ingatkan Risiko Kebocoran Pipa Bawah Laut
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)
Lampung mengingatkan risiko kebocoran pipa bawah laut seiring dengan adanya
aktivitas pengeboran sumur minyak baru yang dilakukan PT Pertamina Hulu Energi
Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) pada bulan Oktober ini.
PT PHE OSES akan melakukan pengeboran sumur minyak baru yakni Sumur Ambar-4
pada bulan Oktober 2024 ini berlokasi di dekat perairan Lampung Timur, dan
sekitar 150 kilometer (km) dari pesisir utara Jakarta.
Adapun sumur minyak baru tersebut mengandung potensi sumberdaya hidrokarbon
sebesar 41,35 juta barel minyak.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi Lampung, Irfan
Tri Musri, mengingatkan pentingnya ada pengamanan yang kuat dan maksimal agar
tidak terjadi kebocoran di dasar laut dengan adanya pengeboran sumur minyak
baru tersebut.
Menurutnya, dampak yang bisa saja ditimbulkan dari pengeboran sumur minyak
baru bisa seperti ledakan, kebocoran dalam proses penampungan, bahkan kebocoran
dalam proses penyaluran minyak seperti yang pernah terjadi beberapa kali di
perairan Lampung yang diduga merupakan tumpahan minyak.
“Dan salah satu kejadian tumpahan minyak kebocoran pipa bawah laut beberapa
waktu lalu berdasarkan pengakuan dari PHE OSES bahwa itu bersumber dari mereka.
Berarti tidak menutup kemungkinan kejadian-kejadian serupa bisa kembali
terjadi. Oleh sebab itu harus dilakukan pencegahan dan penanggulangan. Apa yang
menyebabkan minyak tersebut bisa bocor ke perairan wilayah Lampung, itu yang
harus diperbaiki,” kata Irfan, pada Selasa (22/10/2024).
Irfan melanjutkan, jika kejadian kebocoran pipa bawah laut terus berulang
walaupun dengan skala kecil namun terakumulasi dengan sangant massif, maka
dapat menimbulkan dampak yang cukup besar.
“Dampaknya bisa mengancam keberlangsungan hidup hewan laut, kesehatan
terumbu karang, di sisi lain juga berpengaruh terhadap aktivitas nelayan dan
pariwisata,” katanya.
Menurut Irfan, sektor migas sebenarnya memiliki SOP yang ketat, namun
dengan pernah adanya peristiwa kebocoran pipa bawah laut harus menjadi
evaluasi.
“Kalau kebocoran seperti kemarin terus berulang berarti kan ada protokol
keamanan yang tidak dipenuhi oleh perusahaan BUMN itu. Harus ada evaluasi dari
PT Pertamina atau dari Kementerian BUMN langsung,” tegasnya.
Indra Darmawan selaku Head of Communication, Relations & CID PT PHE
OSES saat dihubungi membenarkan akan adanya aktivitas pengeboran sumur minyak
baru di perairan Lampung Timur. “Sudah ada beritanya,” kata Indra melalui pesan
WhatsApp, pada Selasa (22/10/2024).
Sementara Kabid Energi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Provinsi Lampung, Sopian Atiek mengatakan, Pemprov Lampung sudah mendapatkan
informasi terkait dengan rencana pengeboran sumur minyak baru itu.
"Kita sudah dapat informasi melalui BUMD kita PT Lampung Energi
Berjaya (LEB) yang memiliki saham 5 persen di PHE OSES. Sudah diinformasikan
memang di bulan Oktober ini ada pengeboran development atau pengeboran
eksplorasi," kata Sopian, pada Selasa (22/10/2024).
Ia juga mengatakan, jika sebelumnya pihak PHE OSES telah melakukan sosialisasi
kepada nelayan dan masyarakat yang ada di Kabupaten Lampung Timur.
"Sebelum itu memang mereka di awal Oktober kemarin PHE OSES sudah
melakukan sosialisasi ke nelayan di sana. Sebelumnya memang sudah diadakan
eksplorasi, artinya pencarian cadangan baru untuk menambah tingkat produksi
minyak PHE OSES," kata Sopian.
Menurutnya, tidak akan ada dampak yang begitu membahayakan bagi masyarakat
sekitar di Lampung Timur, kecuali terdapat kebocoran pipa seperti yang pernah
terjadi beberapa waktu yang lalu.
"Lokasi pengeboran biasanya memang tidak terlalu luas wilayahnya,
tidak seperti tambang. Tapi otomatis lokasinya tidak boleh dilalui oleh
nelayan. Sepanjang tidak terjadi kebocoran minyak atau kecelakaan kerja maka
aman-aman aja," tuturnya.
Menurutnya, akan ada beberapa keuntungan yang akan diterima oleh Provinsi
Lampung ketika sumur bor tersebut sudah mulai berproduksi.
"Pengaruh untuk Lampung yang pasti ada dua, pertama dengan adanya
peningkatan produksi minyak otomatis DBH minyak yang diterima Pemprov Lampung
dan kabupaten/kota akan meningkat karena lokasi yang di bor masuk kewilayahan
Lampung," katanya.
"Kemudian kedua secara umum juga menambah nilai pendapatan dari BUMD
PT LEB dalam bentuk dividen dari sahamnya yang sebesar 5 persen,"
sambungnya.
Ia mengungkapkan, untuk jumlah dividen yang diterima oleh PT LEB tergantung
dengan jumlah produksi minyak dan keuntungan yang didapat oleh PHE OSES.
Namun, keuntungan tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
harga minyak, ongkos produksi hingga kurs dollar.
"Dividen yang diterima LEB tergantung dengan produksi minyak, ketika
dia punya saham dia ada dividen dan ini tergantung keuntungan PHE OSES. Semakin
tinggi produksi nya maka untung semakin besar," kata dia.
Ia menerangkan, saat ini juga terdapat beberapa wilayah yang tengah
dilakukan eksplorasi minyak bumi, seperti di Way Kanan yang berbatasan dengan
Sumatera Selatan yang masih menunggu perusahaan pemenang tender.
"Ada juga di Way Kanan yang berbatasan dengan Sumatera Selatan di Air
Komering. Jadi mulai Oktober ini kira-kira sampai Februari 2025 nanti ada
pemenang lelangnya. Ini nanti kita berbagi juga PI nya dengan Sumsel,"
kata dia.
Selain itu, lanjut dia, saat ini juga sedang dalam proses eksplorasi di
perairan Merak yang berada diantara Provinsi Banten dan Lampung.
"Kemudian di Lampung Tengah ini ada PT Harpindo Mitra Kharisma. Kita harapkan ada investor baru karena kemarin pengeboran eksplorasinya baru satu dan gagal karena minimal 3 pengeboran," katanya. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Rabu 23 Oktober 2024 dengan judul "Walhi Ingatkan Risiko Kebocoran Pipa Bawah Laut"
Berita Lainnya
-
Puji Raharjo Dilantik sebagai Deputi Pelayanan Haji Dalam Negeri BPH
Rabu, 05 Februari 2025 -
Polisi Gantung Diri di Bandar Lampung Diduga Karena Masalah Rumah Tangga
Rabu, 05 Februari 2025 -
Banyak Perusahaan Singkong Tutup, Pansus DPRD Lampung Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan
Rabu, 05 Februari 2025 -
Sasa Chalim: Kemudahan Ajukan Pinjol Buat Masyarakat Terlena
Rabu, 05 Februari 2025