500 Bidang Lahan di Bendungan Marga Tiga Belum Dibebaskan, BBWS Targetkan Selesai Akhir Tahun
 
                    Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, Roy Panagom Pardede, saat dimintai keterangan. Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Balai Besar Wilayah Sungai
(BBWS) Mesuji Sekampung mengungkapkan bahwa pembebasan lahan untuk Bendungan
Marga Tiga di Kabupaten Lampung Timur telah mencapai 92 persen. Hingga saat
ini, masih ada 500 bidang lahan yang perlu diselesaikan.
Kepala BBWS Mesuji Sekampung, Roy Panagom Pardede, menyatakan bahwa sisa 8 persen lahan yang belum dibebaskan sebagian besar merupakan bekas kawasan hutan yang telah diaudit oleh BPKP untuk proses pembayaran. "Dari sisa lahan ini, sekitar 200 bidang sudah dilakukan pembayaran," katanya, Rabu (23/10/24).
Roy juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), namun pengajuan tersebut ditolak karena ada beberapa persyaratan yang belum dipenuhi.
"Tim kami sedang bekerja untuk memenuhi kekurangan tersebut agar bisa mengajukan kembali untuk pembayaran berikutnya," tambahnya.
Meskipun ada kendala, Roy menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan proses pembebasan lahan. "Sekitar 500 bidang lahan yang masih dalam proses penyelesaian ini akan segera dituntaskan," ujarnya.
Ia menginformasikan bahwa masyarakat yang terdampak telah mulai menerima pembayaran di BRI Metro, termasuk untuk tanah yang berada di luar kawasan hutan.
Saat ini, Bendungan Marga Tiga belum beroperasi karena proses penyelesaian masih berlangsung. "Kami sedang melakukan kliring lahan yang sudah bebas untuk membersihkan tumbuhan dan menyiapkan lokasi sesuai dengan spesifikasi yang ada," jelasnya.
Roy optimis bahwa bendungan tersebut dapat beroperasi dan dimanfaatkan masyarakat Lampung untuk ketahanan pangan pada akhir tahun ini. "Kami berupaya menuntaskan semua proses agar tidak ada masalah," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Marga Tiga pada 26 Agustus 2024, setelah proyek yang dimulai sejak 2017 ini menghabiskan anggaran sebesar Rp846 miliar. Bendungan ini diharapkan dapat menyediakan air baku, kebutuhan irigasi untuk lahan seluas 16 ribu hektar, dan mengendalikan banjir dengan kapasitas tampung air mencapai 42 juta meter kubik. (*)
Berita Lainnya
- 
                        
                            
                            
                            Perkuat Pelayanan Rumah Sakit Kelas 1 di Lampung, PLN Sambung Cepat Tambah Daya RS Abdul MoeloekJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            Cegah Kasus Keracunan, BGN Tekankan Penerapan SOP di Dapur MBG KrusialJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            RS Urip Sumoharjo dan Universitas Bandar Lampung Gelar Kuliah Umum Bahas Peluang Karier di Industri KesehatanJumat, 31 Oktober 2025
- 
                        
                            
                            
                            Ketua DPRD Lampung Buka Teknokrat Entrepreneur Vaganza 2025, Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi DigitalJumat, 31 Oktober 2025









