• Selasa, 22 Oktober 2024

BPOM Uji Lab Jajanan Kantin Diduga Racuni Belasan Siswa SD di Bandar Lampung

Selasa, 22 Oktober 2024 - 16.35 WIB
40

Kepala BBPOM di Bandar Lampung, Ani Fatimah Isfarjanti. Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Bandar Lampung kini tengah melakukan pengujian terhadap makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal yang menimpa sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Duren Payung, Kota Bandar Lampung. 

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (22/10/2024), dimana 12 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi jajanan kemasan Latiao merk Yummy Stick yang dibeli di kantin sekolah.

Kepala BBPOM di Bandar Lampung, Ani Fatimah Isfarjanti, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah menerima sampel makanan yang dikonsumsi para siswa dan saat ini sedang dilakukan pengujian di laboratorium. 

"Untuk sampel makanan masih dilakukan pengujian di laboratorium, " ujar Ani, saat dihubungi.

Baca juga : 12 Siswa SD Keracunan, Dinas Pendidikan Bandar Lampung Kirim Sampel Jajanan ke BPOM

Ia menambahkan bahwa pengujian menyeluruh sangat penting untuk menentukan kandungan berbahaya yang mungkin ada dalam makanan tersebut.

Sehingga, proses ini memerlukan waktu, terutama jika melibatkan uji mikrobiologi yang biasanya lebih dari seminggu untuk mendapatkan hasil.

"Untuk mengetahui hasilnya tergantung parameternya. Jika parameternya ada pengujian mikrobiologi biasanya lebih dari seminggu, " ungkapnya.

Baca juga : Polisi Selidiki Kasus Belasan Siswa SD di Bandar Lampung Keracunan Jajanan

Sebelumnya, kejadian tersebut menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah dan memicu kekhawatiran para orang tua. Serta semua siswa yang terdampak langsung dilarikan ke RS A Dadi Tjokrodipo untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Kota Bandar Lampung, Mulyadi, menyatakan pengujian di BPOM ini penting dilakukan untuk mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan keracunan tersebut dan memastikan keamanan makanan di sekolah ke depannya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BPOM dan telah menyerahkan sampel jajanan yang dikonsumsi oleh siswa-siswa tersebut untuk diperiksa kandungannya, " katanya. (*)