• Kamis, 26 Desember 2024

Pidato Pertama Prabowo Sebagai Presiden: Terlalu Banyak Kebocoran, Korupsi, dan Kemiskinan Masih Tinggi

Senin, 21 Oktober 2024 - 08.19 WIB
58

Prabowo Subianto saat pidato pertama sebagai Presiden Indonesia usai pelantikan di Gedung Nusantara MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024). Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, usai mengucapkan sumpah pada Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024).

Sidang Paripurna MPR RI dimulai pukul 10.00 WIB dipimpin Ketua MPR RI, Ahmad Muzani. Pengucapan sumpah dipimpin Ahmad Muzani diikuti oleh Prabowo Subianto sebagai Presiden dan diikuti Gibran sebagai Wakil Presiden.

Dilanjutkan penandatanganan berita acara pelantikan oleh presiden, wakil presiden dan pimpinan MPR. Lalu dilakukan pertukaran tempat duduk Presiden dari Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo, diikuti pertukaran tempat duduk Wakil Presiden dari Ma'ruf Amin kepada Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo dan Gibran menggantikan posisi Jokowi dan Ma'ruf Amin yang telah menjabat pada periode 2019-2024. Prabowo resmi menjabat Presiden ke-8 RI dan Gibran sebagai Wapres ke-14 RI.

Usai dilantik, Presiden Prabowo dalam pidato perdananya menegaskan, bakal mengutamakan kepentingan rakyat, termasuk yang tidak memilihnya bersama Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.

"Kami akan menjalankan kepemimpinan pemerintah RI, kepemimpinan negara dan bangsa Indonesia dengan tulus, dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memilih kami," kata Prabowo.

"Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia, kepentingan rakyat Indonesia di atas segala kepentingan, di atas segala golongan, apalagi kepentingan pribadi," lanjut Prabowo.

Prabowo menyebut bahwa Indonesia akan menghadapi tantangan dan ancaman ke depan. Prabowo menyinggung pergolakan dunia.

"Tantangan, rintangan, hambatan dan ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di tengah dinamika dan pergolakan dunia, tidak ringan," ucap Prabowo.

Prabowo juga mengajak semua pihak berani memperbaiki diri. Karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berani.

Dia mengatakan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini bukan cuma ancaman dari luar. Karena ada juga tantangan dari dalam negeri.

Prabowo pun mengajak semua pihak berani untuk mawas diri dan menatap realita yang ada. Salah satunya, kata Prabowo, ialah banyaknya kebocoran dan korupsi yang merugikan negara.

"Kita harus menghadapi kenyataan masih terlalu banyak kebocoran, penyelewengan, korupsi di megara kita. Ini adalah yang membahayakan masa depan kita dan masa depan anak-anak kita dan cucu-cucu kita," tegas Prabowo.

Dia mengatakan, semua pihak harus berani mengakui masih banyak kebocoran anggaran. Hal itu harus diperbaiki demi masa depan bangsa.

"Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara pejabat politik, pejabat pemerintah, di semua tingkatan," ujarnya.

Prabowo mengingatkan bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar. Banyak rakyat Indonesia yang belum merasakan kemerdekaan. Juga, masih banyak anak yang tidak sarapan sebelum sekolah.

"Kita masih lihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan, terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan, terlalu banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tidak makan pagi, terlalu banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat ke sekolah," ujar Prabowo.

Prabowo menyebut, sebagai pemimpin seharusnya tidak mudah tersanjung dengan hasil statistik. Dia juga mengatakan pemimpin juga harusnya tak mudah bangga dengan pujian dari negara luar.

"Kita sebagai pemimpin politik jangan terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita cepat gembira, terlalu cepat puas, padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya," ujarnya.

"Kita merasa bangga bahwa kita diterima di kalangan G20, kita merasa bangga bahwa kita disebut ekonomi ke-16 terbesar di dunia, tapi apakah kita sungguh-sungguh paham, apa kita sungguh-sungguh melihat gambaran yang utuh dari keadaan kita?" tambahnya.

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa kemiskinan Indonesia masih besar. Masih banyak anak yang kurang gizi.

"Apakah kita sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar? Apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi, banyak rakyat kita yang tidak dapat pekerjaan yang baik," tegasnya.

Menurutnya, kemerdekaan yang sesungguhnya ialah kemerdekaan yang benar-benar bisa dinikmati rakyat.

"Kita harus mengerti selalu, sadar selalu bahwa bangsa yang merdeka adalah bangsa di mana rakyatnya merdeka! Rakyat harus bebas dari ketakutan, bebas dari kemiskinan, bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari penindasan, bebas dari penderitaan," kata Prabowo.

Prabowo menyinggung fenomena lanjut usia yang masih menarik becak untuk mencari penghidupan. Prabowo menyebut hal ini bukanlah ciri-ciri bangsa yang merdeka.

Karenanya, Prabowo memandang kemerdekaan sejati haruslah bisa dinikmati rakyat. Prabowo menyebut kemerdekaan yang seperti itulah yang baru bisa dibanggakan.

Prabowo juga saat menyinggung soal tugas pemimpin mengedepankan kepentingan rakyatnya. Prabowo mengatakan wong cilik harus bisa tersenyum.

"Cita-cita kita adalah melihat wong cilik iso gemuyu, wong cilik bisa senyum, bisa ketawa," kata Prabowo. 

Prabowo mengatakan kekuasaan adalah milik rakyat dan atas seizin rakyat atas hal itu, sebagai seorang pemimpin haruslah mengutamakan kepentingan rakyat.

Prabowo mengatakan subsidi dan bantuan harus tepat sasaran kepada rakyat. Ia menyebut akan melakukan teknologi digital agar subsidi sampai ke rakyat yang membutuhkan.

Ia menegaskan jangan sampai bantuan yang diberikan pemerintah tidak sampai kepada rakyat yang membutuhkan. "Tidak boleh aliran-aliran bantuan itu tidak sampai ke mereka yang butuh itu," ujar Prabowo.
Prabowo juga menyampaikan beberapa program pemerintahannya, seperti swasembada pangan dan swasembada energi. Selain itu ia menyebut program makan bergizi gratis juga akan dilakukan.

"Semua pejabat dan semua eselon dan semua tingkatan harus memberi contoh untuk menjalankan kepemimpinan pemerintahan yang sebersih bersihnya. Mulai contoh dari atas dan sesudah itu penegakan hukum yang tegas dan keras," tambahnya.

Prabowo percaya dan yakin, bahwa Indonesia punya kekuatan untuk bisa menghilangkan kemiskinan. Dia tak menampik bahwa hal tersebut tantangan yang sangat berat, bahkan ada yang menilai tidak mungkin.

Tapi, Prabowo optimis dirinya bisa mengatasi kemiskinan di Tanah Air. Dia pun mengajak para pemimpin untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia.

Prabowo mengucapkan terima kasih kepada tujuh presiden pendahulunya. Prabowo menekankan setiap pemimpin telah berjasa kepada bangsa.

Prabowo awalnya menyampaikan terima kasih kepada generasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia seperti Bung Karno, Bung Hatta, I Gusti Ngurah Rai, Kapitan Pattimura, Sultan Hasanuddin, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, dan pahlawan lainnya. Para pahlawan itu memperjuangkan kemerdekaan dengan darah dan air mata.

"Kita bersyukur kepada presiden dan proklamator pertama, Bung Karno, yang telah memberi kepada kita ideologi negara, Pancasila, yang keluar masuk penjara, dibuang di mana-mana dari sejak muda karena memperjuangkan Indonesia Merdeka, Indonesia tidak mau menjadi darah bagi bangsa-bangsa lain," kata Prabowo.

"Kita juga bersyukur kepada Presiden Suharto, yang banyak jasanya dalam menyelamatkan dan mengamankan ideologi pancasila itu sendiri, yang telah meletakkan dasar bagi Indonesia yang modern," lanjutnya.

Prabowo juga berterima kasih kepada Presiden ke-3 RI BJ Habibie yang telah membuat dasar untuk bangsa Indonesia meraih dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Kita berterima kasih kepada Presiden Abdurrahman Wahid yang telah memberi contoh toleransi antaragama antarsuku, yang menjunjung tinggi inklusif, Indonesia yang inklusif dan toleran," tuturnya.
Setelah itu, Prabowo juga berterima kasih kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Prabowo mengatakan Megawati menyelesaikan masalah-masalah ekonomi akibat crash tahun 1998.


"Harus diakui di bawah pemerintah Megawati, masalah perusahaan-perusahaan yang banyak hancur dapat diperbaiki dan diselamatkan," tuturnya.

Prabowo lalu berterima kasih kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang memimpin Indonesia di saat krisis yang sangat berat seperti menghadapi tsunami. Selain itu, bersama wapres Jusuf Kalla menyelesaikan pertikaian di Aceh yang sudah berjalan begitu lama. Prestasi yang harus diakui.

"Mereka semua dengan cara masing-masing memiliki sumbangsih terhadap apa yang sekarang kita nikmati, negara kesatuan yang utuh, yang berdaulat, yang merdeka, yang terus menjaga dan memperjuangkan untuk kemerdekaan dan keadilan," ujarnya.

Prabowo lalu menyampaikan terima kasih kepada Presiden ke-7 RI Jokowi Widodo dan mantan Wapres Ma'ruf Amin. Prabowo memuji kenegarawanan dan kepemimpinan keduanya yang menahkodai RI melewati krisis-krisis yang sungguh berat. (*)



Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 21 Oktober 2024 dengan judul "Prabowo: Terlalu Banyak Kebocoran dan Korupsi"