• Senin, 21 Oktober 2024

Jumlah Investor Pasar Modal di Lampung Meningkat, Transaksi Tembus Rp10,9 Triliun

Senin, 21 Oktober 2024 - 13.26 WIB
18

Kepala BEI Perwakilan Lampung, Hendi Prayogi. Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Jumlah investor pasar modal di Provinsi Lampung terus menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan data terbaru dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung, hingga September 2024 tercatat sebanyak 313.328 warga Lampung telah berinvestasi di pasar modal.

Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, mencerminkan minat yang semakin besar dari masyarakat terhadap investasi di sektor ini.

Kepala BEI Perwakilan Lampung, Hendi Prayogi, mengungkapkan bahwa peningkatan ini sejalan dengan berbagai upaya edukasi dan sosialisasi yang terus dilakukan BEI. Selain itu, kemudahan akses terhadap platform digital untuk berinvestasi juga menjadi salah satu faktor pendorong bertambahnya jumlah investor.

"Hingga September 2024 tercatat sebanyak 313.328 warga Lampung telah berinvestasi di pasar modal," ujarnya, Senin (21/10/2024).

Pihaknya terus melakukan berbagai program edukasi terkait pasar modal, baik melalui seminar, webinar, maupun kegiatan langsung yang melibatkan masyarakat. Hal ini berhasil mendorong peningkatan jumlah investor secara signifikan.

Dari total jumlah investor, Kota Bandar Lampung menyumbang angka tertinggi dengan 103.015 investor, disusul oleh Lampung Tengah sebanyak 37.058 investor, dan Lampung Selatan dengan 33.053 investor.

"Kota Bandar Lampung sebagai pusat ekonomi provinsi memang menjadi wilayah dengan jumlah investor terbanyak. Namun, daerah-daerah lain juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan," tambahnya.

Selain jumlah investor yang meningkat, nilai transaksi pasar modal di Provinsi Lampung juga mengalami lonjakan.

"Hingga September 2024, total nilai transaksi mencapai Rp10,9 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal kini semakin menjadi pilihan masyarakat Lampung dalam mengelola dan mengembangkan aset keuangan mereka, " jelasnya.

Hendi juga menyampaikan bahwa tahun 2024 merupakan tahun yang bersejarah bagi pasar modal Lampung, dengan dua perusahaan asal daerah ini berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (IPO). Perusahaan pertama, PT Manggung Polahraya Tbk, melakukan penawaran saham perdana pada April 2024 dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 76,25 miliar. Perusahaan ini bergerak di sektor olahraga dan rekreasi, dan keberhasilannya dalam IPO menunjukkan potensi besar sektor ini di pasar nasional.

Perusahaan kedua yang IPO adalah PT Indo American Seafood Tbk, yang bergerak di sektor perikanan. Perusahaan ini resmi melantai di BEI pada bulan Juli 2024, dengan perolehan dana mencapai Rp 72,5 miliar.

"Keberhasilan dua perusahaan asal Lampung ini membuktikan bahwa potensi bisnis di Lampung sangat menjanjikan dan mampu menarik minat investor di pasar modal nasional," jelas Hendi.

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran perusahaan-perusahaan daerah di bursa efek tidak hanya meningkatkan citra Lampung di sektor ekonomi nasional, tetapi juga memberikan inspirasi bagi perusahaan lain di daerah untuk ikut serta dalam memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan.

Meski pasar modal di Lampung menunjukkan tren positif, Hendi menegaskan bahwa edukasi dan literasi keuangan tetap menjadi kunci utama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.

"Kami menyadari bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami sepenuhnya tentang investasi di pasar modal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus menggencarkan program literasi keuangan, agar masyarakat tidak hanya berinvestasi tetapi juga memahami risiko dan peluang yang ada," ungkapnya.

Ia juga berharap bahwa dukungan dari pemerintah daerah dan pelaku industri keuangan akan terus berlanjut untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif di Provinsi Lampung.

"Dengan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, kami optimis pasar modal di Lampung akan terus berkembang dan memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah," tutup Hendi. (*)