Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Debat perdana pemilihan walikota (Pilwakot) Bandar Lampung 2024 akan digelar pada 28 Oktober 2024, dengan tema utama pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Acara ini rencananya akan berlangsung di Hotel Emersia Bandar Lampung.

Tim perumus debat, yang dipimpin oleh M. Iwan Satriawan, menjelaskan bahwa awalnya debat direncanakan pada 27 Oktober, namun terpaksa diundur karena ketersediaan lokasi.

"Tempatnya di Emersia, awalnya direncanakan tanggal 27, tetapi karena gedungnya tidak tersedia, akhirnya dipindahkan," ungkap Iwan, saat dikonfirmasi pada Kamis (17/10/2024).

Berbeda dengan debat pemilihan gubernur sebelumnya, kali ini panelis yang mengajukan pertanyaan merupakan anggota tim perumus. "Panelisnya sudah menjadi bagian dari tim perumus, jadi lebih sederhana," tuturnya.

Iwan juga menyampaikan bahwa pelaksanaan debat hanya dilakukan dua kali, berbeda dengan debat Pilgub yang diadakan sebanyak tiga kali.

"Kami berharap dengan jumlah yang lebih sedikit, fokus dapat lebih terjaga," tambahnya.

Mengenai moderator debat, Iwan mengatakan bahwa pihaknya masih dalam proses menentukan siapa yang akan memimpin acara tersebut.

"Kami masih menunggu keputusan dari Metro TV mengenai siapa yang akan menjadi moderatornya. Debat kali ini bekerja sama dengan Metro dan Radar," sebutnya.

Debat Pilwakot Bandar Lampung akan diikuti oleh dua pasangan calon: Reihana - Aryodhia nomor urut 1 dan Eva Dwiana - Deddy Amarullah nomor urut 2.

Jumlah tim perumus dan panelis terdiri dari lima orang, termasuk Sri Fatimah dan Fitriyanti dari UIN Raden Intan Lampung, serta M Iwan Satriawan, Dr. Saring Suhendro, dan Bayu Sudjatmiko dari Universitas Lampung.

Sebelumnya, Ketua KPU Bandar Lampung Dedy Triyadi menekankan pentingnya debat publik perdana ini dalam membentuk persepsi masyarakat. Masing-masing pasangan calon akan memaparkan visi, misi, dan program-program mereka.

"Debat Pilwakot Bandar Lampung akan mengacu pada format debat Pilgub sebelumnya. Jika ada kekurangan, akan diperbaiki, dan hal-hal yang baik akan tetap digunakan," ungkapnya.

Dengan adanya debat ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal calon pemimpin mereka dan membuat keputusan yang tepat dalam pemilihan walikota mendatang. (*)