• Kamis, 05 Juni 2025

Petugas Pasang Kamera Trap Pantau Keberadaan Beruang Madu di Lambar

Kamis, 10 Oktober 2024 - 13.41 WIB
106

Petugas TNBBS saat memasang kamera trap di lokasi yang biasa jadi tempat Beruang Madu muncul di Desa Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Petugas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) memasang kamera trap untuk memantau keberadaan beruang madu yang sempat mendekati pemukiman warga di sekitar Kebun Raya Liwa (KRL), Pekon (Desa) Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, beberapa waktu lalu.

Kepala Resort TNBBS Balik Bukit, Supriyatna mengatakan, petugas sudah memasang kamera trap di lokasi beruang madu tersebut menampakkan diri dan sempat terekam oleh ponsel pintar warga, beruang madu terpantau sedang mencari makan di tempat pembuangan sampah.

"Untuk updatenya, tim kemarin sudah pasang kamera trap untuk memantau satwa tersebut, selain itu, kepala desa Pekon Kubu Perahu juga sudah melaporkan hal ini ke Balai KSDA Bengkulu Lampung," kata dia kepada wartawan saat di konfirmasi via sambungan WhatsApp, Kamis (10/10/2024).

Ia menambahkan, kamera trap tersebut dipasang untuk memastikan keberadaan sekaligus mencari tahu tujuan beruang itu turun ke lokasi TPS, sebab menurutnya perlu diketahui penyebab beruang madu tersebut turun mendekati pemukiman warga.

"Tentunya untuk memastikan keberadaannya termasuk aktivitas satwa liar tersebut ke lokasi TPS, dan nantinya juga kita akan punya data terkait beruang madu itu dari ciri-ciri fisiknya," imbuhnya.

Menurut Supriyatna, lokasi TPS yang berbatasan langsung dengan kawasan TNBBS menjadi salah satu faktor beruang itu turun ke permukiman. Ia memperkirakan, lokasi tersebut juga masih merupakan habitat dari satwa liar dan kemungkinan di wilayah tersebit tercium aroma sisa-sisa makanan.

"Mungkin makanan itu juga menarik bagi beruang itu untuk kesitu walaupun itu bukan makanan asli mereka didalam hutan, kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati saat melakukan aktvitas khususnya diwilayah yang jadi lokasi keberadaan beruang," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, seekor beruang kembali muncul menampakkan diri di sebuah pemukiman warga di Lampung Barat, peristiwa itu terjadi di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Selasa (8/10/2024) sore.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan saat ini tim gabungan TNI Polri serta BKSDA masih melakukan pencarian terhadap beruang tersebut.

"Kemarin sekitar pukul 16.30 WIB di TPS Pemangku Taman Indah yang berada di Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat memang warga melihat penampakan seekor Beruang," katanya, Rabu (9/10/2024).

Saat itu, beruang itu sedang mencari makan di tumpukan sampah. Umi menjelaskan beruang tersebut sama dengan yang pernah terekam pada Agustus lalu. "Saat ini tim masih melakukan pencarian terhadap beruang tersebut," Ucapnya.

Umi menghimbau masyarakat agar segera melapor jika beruang tersebut kembali hadir. "Untuk masyarakat kami menghimbau berhati-hati, jika memang melihat lagi segera melaporkan ke petugas terdekat," pungkasnya.

Sebelumnya seekor beruang madu berukuran sedang juga sempat menghebohkan warga usai menampakan diri di Jatimulyo, Kelurahan Pasar Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, pada Jumat (9/8/2024).

Beruang tersebut muncul dua kali di lokasi tumpukan sampah dan sempat terekam oleh ponsel warga. Satwa yang dilindungi tersebut mencari makan dengan mengais sampah.

Kapolres Lampung Barat, AKBP Rinaldo Aser mengatakan, beruang itu menampakan diri pada waktu sore dan malam hari.

Pertama sekitar pukul 16.00 WIB, beruang tersebut pertama muncul di dekat permukiman warga, diduga sedang mencari makan.

"Beruang yang sama kembali lagi pada malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB, datang kembali ke lokasi tempat sampah itu,” kata Rinaldo, dalam keterangannya, Sabtu (10/8/2024).

Atas laporan warga, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Pihak TNBBS juga merespons dengan cepat dengan menyiapkan patroli tambahan di sekitar desa dan area perbatasan hutan. Tujuannya memantau pergerakan beruang tersebut serta mencegah terjadinya interaksi yang berbahaya antara satwa liar dan manusia. (*)