• Minggu, 13 Juli 2025

Bulog Kanwil Lampung Ajukan Tambahan Kuota Beras SPHP 12 Ribu Ton

Kamis, 10 Oktober 2024 - 13.52 WIB
97

Kepala Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo saat dimintai keterangan usai rapat inflasi di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Kamis (10/10/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perum Bulog Kantor Wilayah Lampung mengajukan penambahan kuota beras program  Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 12 ribu ton kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Kepala Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo mengatakan, jika usulan penambahan kuota tersebut dilakukan lantaran kuota beras program SPHP yang diberikan untuk Lampung pada tahun 2024 telah seluruh nya disalurkan.

"SPHP yang ditargetkan kepada Bulog sebanyak 30 ribu ton dan penyaluran nya sudah melampaui. Kami bersurat ke pusat untuk penambahan 12 ribu ton untuk menjaga tiga bulan kedepan. Jadi kita siapkan stok 42 ribu ton," kata dia usai rapat pengendalian inflasi di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Kamis (10/10/2024).

Ia menjelaskan jika permintaan masyarakat akan beras SPHP sempat mengalami penurunan pada bulan Mei. Hal tersebut karena bersamaan dengan musim panen raya yang dilakukan oleh para petani pada bulan April dan Mei.

"Untuk permintaan yang paling banyak itu terjadi di bulan Maret karena posisi stok beras sangat sedikit di pasar. Permintaan beras SPHP di Maret itu sangat tinggi sampai 6.000 ton dalam satu bulan," tuturnya.

Sementara itu sejak bulan Juli hingga Oktober permintaan beras SPHP mulai mengalami peningkatan dan sudah berada diatas rata-rata yakni sebanyak 3.500 ton per bulan.

"Insyaallah kami siap jika ada permintaan 6 sampai 7 ribu ton dalam satu bulan, tapi mudah-mudahan tidak sampai diangka itu. Karena panen masih berlangsung pertengahan November," sambungnya.

Pada kesempatan tersebut Nurman juga mengatakan jika harga beras di Lampung kemungkinan akan mengalami kenaikan mengingat bantuan pangan pada bulan September dan November tidak disalurkan.

"Ada kemungkinan harga beras naik karena di bulan September dan November tidak ada bantuan pangan. Sehingga kita minta untuk

menambah SPHP guna mengantisipasi adanya kenaikan harga beras beberapa bulan kedepan," tambahnya.

Selain itu pihaknya bersama dengan pemerintah daerah juga untuk mengadakan gerakan pangan murah (GPM) yang sudah diadakan sebanyak 180 kali yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota.

"Selain SPHP kita juga dengan pemda juga mengadakan gerakan pangan murah. Kita sudah mengadakan 180 kali GPM di 15 kabupaten/kota dan yang jadi perhatian kita di Way Kanan, ini sudah 10 kali diadakan GPM," imbuhnya.

Sementara itu untuk jumlah penerima bantuan pangan di Lampung sebanyak 829.675 KPM. Total realisasi bantuan pangan tahap 1 dan 2 Masing-masing sebanyak 24.890.250 kg, tahap ke 3 bulan  Agustus 8.296.750 kg dan Oktober baru 4.229.510 kg. (*)