• Selasa, 08 Oktober 2024

Dosen UIN RIL Beri Pelatihan Peningkatkan Kemandirian Ekonomi Umat di Pulau Pasaran

Selasa, 08 Oktober 2024 - 17.38 WIB
12

Dosen UIN RIL Beri Pelatihan Peningkatkan Kemandirian Ekonomi Umat di Pulau Pasaran. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dalam rangka meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat, sejumlah akademisi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi dan pelatihan bertajuk 'Peran Koperasi Nelayan Dalam Pengembangan Ekonomi Umat di Pulau Pasaran Kota Karang Bandar Lampung', Selasa (8/10/2024).

Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada warga dalam mengelola ekonomi rumah tangga dan usaha kecil.

Pelatihan ini mencakup berbagai topik, seperti manajemen keuangan, strategi pemasaran, dan pengembangan usaha berbasis potensi lokal.

Selain itu, para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam mengelola usaha.

Agung M Iqbal, M.Ag, salah satu dosen yang terlibat, menyatakan, pihaknya ingin memberdayakan masyarakat melalui edukasi yang relevan.

"Dengan pengetahuan yang tepat, diharapkan warga dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan memanfaatkan peluang yang ada,” kata Agung.

Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan aktif mereka dalam setiap sesi pelatihan. Banyak dari mereka berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang didapat dan berkolaborasi dengan sesama warga untuk mengembangkan usaha bersama.

Melalui program ini, diharapkan masyarakat tidak hanya mampu meningkatkan taraf hidup mereka, tetapi juga membangun ketahanan ekonomi yang lebih baik di komunitas. Pelatihan ini menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Sementara itu, Manajer koperasi nelayan pulau pasaran, Toto Heriyanto juga memberikan materi tentang sejarah kelurahan pulau pasaran sampai berkembang sekarang ini.

Toto menceritakan bahwa Koperasi nelayan semakin menunjukkan peran penting dalam pengembangan ekonomi umat, terutama di daerah pesisir.

"Dengan menggabungkan sumber daya dan keterampilan anggotanya, koperasi ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan nelayan, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal," ungkap Toto.

Pulau Pasaran telah dikenal sebagai sentra pengolahan ikan teri sejak tahun 1970-an. Pada saat itu pulau ini dihuni oleh orang Suku Buton dan Bugis.

"Asal mula pulau ini dinamakan Pulau Pasaran adalah dikarenakan dulunya banyak sekali pengolah ikan yang melakukan transaksi hasil laut mereka di dermaga, sehingga terlihat seperti pasar," lanjutnya.

Saat ini, Pulau Pasaran memiliki area pulau seluas 13 Ha dan penduduk berjumlah kurang lebih 1.900 penduduk dan 342 kepala keluarga yang dimana di dalam satu rumah biasanya ditinggali 2 sampai 3 kepala keluarga.

Pulau ini terbagi atas beberapa kelompok masyarakat, yakni 5 kelompok pengolah dengan 48 pengolah, 2 kelompok nelayan rajungan, 2 kelompok pembudidaya ikan, dan 10 kelompok kerang hijau. Jelas toto yang juga warga asli pulau pasaran.

Dosen UIN Raden Intan Lampung Suhendar, menjelaskan dengan adanya koperasi, seharusnya pengetahuan dan sumber daya bisa dibagikan. Ini bukan hanya tentang keuntungan individu, tetapi juga membangun kekuatan komunitas.

"Selain itu, koperasi juga berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengedukasi anggotanya tentang praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan,” kata Kandidat Doktor Untirta tersebut.

Pihaknya juga menekankan kepada masyarakat dalam pemaparan materinya bahwa Pemasaran produk merupakan salah satu aspek krusial dalam dunia bisnis yang berperan besar dalam keberhasilan dan daya saing suatu perusahaan.

"Dengan strategi pemasaran yang efektif, perusahaan dapat menjangkau pelanggan yang lebih luas, meningkatkan penjualan, dan membangun merek yang kuat,” ujar Suhendar, yang juga pembina majelis ta’lim Al baraya yang ada di daerah pulau pasaran.

Suhendar menambahkan, dalam era digital saat ini, pemasaran tidak hanya terbatas pada metode tradisional. Pemanfaatan media sosial, website, dan platform e-commerce telah menjadi keharusan.

"Melalui pendekatan ini, pengusaha dapat berinteraksi langsung dengan konsumen, memahami kebutuhan mereka, dan menyesuaikan produk yang ditawarkan," terangnya. (*)