• Selasa, 08 Oktober 2024

20 Developer Bangun Perumahan di Kota Baru, Pembelian Lahan Naik 70 Persen

Selasa, 08 Oktober 2024 - 08.19 WIB
30

FGD akselerasi pembangunan kawasan perumahan dan center of excellence pendidikan di Kota Baru yang berlangsung di Ruang Abung Kantor Gubernur Lampung, Senin (7/10/2024). Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 20 developer mulai membangun perumahan di area Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan. Penjualan tanah meningkat hingga mencapai 70 persen.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Lampung, Urianto Muslimin, saat acara focus group discussion (FGD) akselerasi pembangunan kawasan perumahan dan center of excellence pendidikan di Kota Baru yang berlangsung di Ruang Abung Kantor Gubernur Lampung, Senin (7/10/2024).

"Pembelian lahan di area Kota Baru meningkat 70 persen dari tahun 2022. Karena begitu kami adakan kegiatan di sekitar Kota Baru, teman-teman antusias sekali. Sekarang developer banyak yang membangun di Kota Baru," kata Urianto.

Urianto mengatakan, developer yang mulai membangun perumahan di sekitar area Kota Baru ada 20 dengan luas lahan yang akan dibangun setiap developer kurang lebih 7 hektar.

"Ada lebih dari 20 pengembang (developer)  yang sedang membangun perumahan di sana (Kota Baru), untuk luasnya rata-rata dari angka 7 hektar. Kota Baru yang kemarin mati dan tidak ada pergerakan, sekarang teman-teman developer sudah banyak yang minat," jelasnya.

Dia mengungkapkan, minat masyarakat untuk memiliki hunian di sekitar Kota Baru juga terus mengalami peningkatan. Tipe perumahan yang diminati perumahan subsidi dengan harga di bawah Rp500 juta.

"Peminat sendiri cukup bagus, meskipun pertumbuhan ekonomi kita sedang turun. Para developer mengakui komersial bajet atau yang harganya Rp 500 juta ke bawah itu ramai di sana," katanya.

Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto yang ikut hadir pada acara ini mengatakan, focus group discussion dilaksanakan dengan harapan dapat memberi gambaran yang jelas terkait dengan pemanfaatan aset daerah dalam pengembangan Kota Baru dari sisi pembangunan perumahan.

Kemudian, memahami model pengembangan perumahan yang berbasis green dan smart city, serta strategi pembiayaan perumahan yang terjangkau melalui skema KPR.

"Kawasan Kota Baru dibangun sejak tahun 2010, dan diharapkan mampu menjawab permasalahan Kota Bandar Lampung serta dapat menjadi pendorong tumbuhnya investasi baru di sekitar kawasan," jelasnya.

Menurut Fahrizal, perkembangan Kota Baru tidak hanya pada sektor properti dan pendidikan. Namun, juga pada sektor lain seperti aktivitas perdagangan, akomodasi restoran, ruang terbuka hijau, transportasi, dan sektor industri.

"Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera harus berani melakukan lompatan dan memiliki agenda besar. Dan sebagai bagian dari Indonesia, Lampung harus berani melakukan transformasi untuk meraih berbagai kemajuan," ujar Fahrizal.

Sebelumnya diberitakan, Calon Gubernur (Cagub) Lampung nomor urut 1, Arinal Djunaidi, berkomitmen melanjutkan pembangunan Kota Baru apabila kembali dipercaya menjadi Gubernur dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar 27 November 2024 mendatang.

Arinal Djunaidi menyampaikan beberapa faktor yang menyebabkan pembangunan Kota Baru terhambat pada masa kepemimpinannya pada periode 2019-2024 lalu, diantaranya karena adanya fenomena wabah Covid-19 yang melanda sejumlah daerah di Indonesia.

"Kota Baru itu adalah upaya kita untuk membangun industri perkotaan dan membangun pusat pemerintahan. Ketika itu saya masih asisten ekonomi pembangunan masa jabatan pak Sjachroedin ZP, sehingga dalam perjalanannya kita menyiapkan lahan 3000 hektar untuk lokasi perumahan," kata Arinal saat menjadi narasumber dalam acara Kupas Podcast di kantor Kupas Tuntas Group, Tanjung Senang, Bandar Lampung, pada Selasa (1/10/2024).

"Untuk lokasi pusat pemerintahannya lebih kurang 300 hektar. Namun kemudian datang malapetaka tamu yang tidak diundang di bidang kesehatan yaitu Covid-19 merebak," sambungnya.

Dalam kondisi tersebut, kata Arinal, Presiden Jokowi mengeluarkan status darurat bencana yang mengharuskan pemerintah daerah untuk mengalihkan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. Sebab upaya menyelamatkan nyawa manusia saat itu lebih penting.

"Dalam keputusan presiden terkait darurat bencana ini, maka mutlak rencana pembangunan yang sudah kita lakukan ditunda karena menyelamatkan anak bangsa itu lebih utama, dan saat itu langkah yang terbaik adalah penyelesaian Covid-19,” jelasnya.

Menurut Arinal, dengan adanya fenomena Covid-19 tersebut secara langsung berdampak terhadap perekonomian daerah, karena anggaran yang ada dialihkan untuk membenahi Covid-19 serta memperbaiki sektor ekonomi lain. Hingga pada akhirnya di tahun 2022 kondisi Covid-19 mulai stabil.

"Tetapi 2022 kita banyak serangan lagi terkait infrastruktur jalan dan kita sudah perbaiki. Saya berharap kita nanti bisa melihat jalan yang sudah kita perbaiki baik di Lampung Timur, Lamteng, Way Kanan dan semuanya itu kita gunakan pengecoran dan hotmix,” terangnya.

"Oleh karena itu, insyaAllah jika saya terpilih kembali di Pilkada 2024, infrastruktur kita akan bangun lebih baik, penyeberangan perhubungan kita bangun, termasuk Kota Baru. Lalu pendapatan asli daerah kita tingkatkan melalui perkapalan dan pariwisata maupun industri perkacaan," papar Arinal.

Arinal juga berkomitmen meningkatkan program pembangunan di bidang hubungan transportasi antar provinsi agar bisa lebih baik dengan menggunakan jalan tol dan perkeretaapian. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa 8 Oktober 2024 dengan judul "20 Developer Bangun Perumahan di Kota Baru"