• Senin, 07 Oktober 2024

Real Estate Indonesia Sebut Pembelian Lahan di Area Kota Baru Meningkat Hingga 70 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 - 13.39 WIB
27

FGD akselerasi pembangunan kawasan perumahan dan center of excelent pendidikan di Kota Baru yang berlangsung di Ruang Abung Kantor Gubernur Lampung, Senin (7/10/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Lampung menyebut jika pembalian lahan di sekitar Kota Baru, Kabupaten Lampung Selatan, mengalami peningkatan hingga 70 persen.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPD REI Lampung,  Urianto Muslimin, saat focus group discussion akselerasi pembangunan kawasan perumahan dan center of excelent pendidikan di Kota Baru yang berlangsung di Ruang Abung Kantor Gubernur Lampung, Senin (7/10/2024).

"Pembelian lahan di area Kota Baru meningkat 70 persen dari tahun 2022. Karena begitu kami adakan kegiatan di sekitar Kota Baru teman-teman antusias kembali. Sekarang developer banyak yang membangun di Kota Baru," kata dia.

Ia mengatakan jika developer yang mulai membangun perumahan di sekitar area Kota Baru kurang lebih ada 20 developer dengan luas lahan yang akan dibangun tiap developer kurang lebih 7 hektare.

"Ada lebih dari 20 pengembangan yang sedang membangun perumahan di sana, untuk luasnya rata-rata dari angka 7 hektare. Kota Baru yang kemarin mati dan tidak ada pergerakan sekarang teman-teman developer sudah banyak yang minat," jelasnya.

Menurutnya, minat masyarakat untuk memiliki hunian di sekitar Kota Baru juga terus mengalami peningkatan. Kebanyakan masyarakat yang berminat adalah perumahan subsidi dengan harga dibawah Rp500 juta.

"Peminat sendiri cukup bagus meski ekonomi kita sedang turun. Menurut para developer komersil bajed atau yang harganya Rp500 juta ke bawah itu rame di sana," katanya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto mengatakan, jika focus group discussion tersebut diharapkan dapat memberi gambaran yang jelas terkait dengan pemanfaatan aset daerah dalam pengembangan Kota Baru dari sisi pembangunan perumahan.

Kemudian memahami model pengembangan perumahan yang berbasis green dan smart city, serta strategi pembiayaan perumahan yang terjangkau melalui skema KPR.

"Kawasan Kota Baru dibangun sejak tahun 2010 dan berlokasi di Kabupaten Lampung Selatan ini diharapkan mampu menjawab permasalahan Kota Bandar Lampung dan dapat menjadi pendorong tumbuhnya investasi baru di sekitar kawasan," jelasnya.

Menurutnya perkembangan Kota Baru tidak hanya pada sektor properti dan pendidikan. Namun juga pada sektor lain seperti aktivitas perdagangan, akomodasi restoran, ruang terbuka hijau, transportasi, dan sektor industri.

"Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera harus berani melakukan lompatan dan memiliki agenda besar. Dan sebagai bagian dari Indonesia, Lampung harus berani melakukan transformasi untuk meraih berbagai kemajuan," pungkasnya. (*)