• Jumat, 18 Oktober 2024

Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19

Minggu, 06 Oktober 2024 - 11.02 WIB
60

Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perekonomian Provinsi Lampung lima tahun terakhir (2019–2023) tercatat oleh Badan Pusat Statistik didominasi Kategori Pertanian dengan besaran kontribusi pada tahun 2023 mencapai 27,20 persen.

Selanjutnya kontribusi Kategori Industri Pengolahan sebesar 18,01 persen, Kategori Perdagangan sebesar 13,98 persen, Kategori Konstruksi sebesar 9,86 persen, Kategori Transportasi dan Pergudangan, serta Kategori Pertambangan dan Penggalian sebesar 5,25 persen.

Menurut Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, kontribusi kategori pertanian sepanjang lima tahun terakhir kokoh paling atas dengan capaian sekitar 27 hingga 29 persen meskipun arahnya terus menurun seiring bertumbuhnya kategori lain.

“Besarnya kontribusi kategori pertanian pada perekonomian Provinsi Lampung menunjukkan bahwa pertanian memiliki peran yang sangat penting,” ujar dia melalui keterangan tertulis terkait potensi pertanian Provinsi Lampung, yang diakses Minggu (6/10/2024).

“Bahkan, di tengah terpaan pandemi Covid-19 pada tahun 2020, kategori pertanian di Provinsi Lampung tetap tumbuh secara positif dibandingkan kategori lainnya,” tambahnya.

Berdasarkan hasil sensus pertanian tahun 2023 yang dilakukan BPS Provinsi Lampung, jumlah usaha pertanian di Provinsi Lampung tahun 2023 sebanyak 1.372.352 unit. Jenis usaha pertanian paling banyak berupa Usaha Pertanian Perorangan (UTP) sebanyak 1.371.783 unit (99,96 persen), Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) sebanyak 216 unit (0,02 persen), dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL) sebanyak 353 unit (0,02 persen).

“Jumlah usaha pertanian perorangan tahun 2023 mengalami penurunan 3,41 persen dari tahun 2013 sebanyak 1.420.856 unit,” ungkap Atas.

Atas menyebut, terdapat sepuluh komoditas terbanyak yang diusahakan oleh UTP, yaitu ubi kayu sebanyak 314.762 unit atau sekitar 22,95 persen, padi sawah inbrida dan padi sawah hibrida masing-masing diusahakan oleh 275.441 unit (20,08 persen) dan 146.244 unit (10,66 persen).

Selanjutnya, kambing potong, ayam kampung biasa, dan sapi potong masing-masing diusahakan sebanyak 257.606 unit (18,78 persen), 256.011 unit (18,66 persen), dan 228.266 unit (16,64 persen). Kopi dan karet masing-masing diusahakan oleh 182.749 unit (13,32 persen) dan 169.505 unit (12,36 persen).

Jagung hibrida diusahakan oleh 137.306 unit atau sekitar 10,01 persen UTP. Terakhir, sebagai terbanyak kesepuluh, kelapa menjadi komoditas yang diusahakan oleh 112.689 UTP atau sebesar 8,21 persen. (*)