• Kamis, 05 Desember 2024

Festival Layang-Layang Warnai Pantai Kotaagung

Minggu, 06 Oktober 2024 - 15.29 WIB
57

Tampak layang-layang raksasa berbentuk cumi-cumi mengudara di pantai Kotaagung Tanggamus. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Langit Kotaagung, Kabupaten Tanggamus yang cerah seolah menghamparkan kanvas biru sempurna bagi deretan layang-layang yang berwarna-warni pada Sabtu, 5 Oktober 2024.

Hari itu, Pantai Laut Kotaagung berubah wajah dari kesibukan nelayan yang biasa membongkar hasil tangkapan menjadi panggung meriah bagi Festival dan Lomba Layang-Layang.

Di bawah naungan angin pantai yang lembut, festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga simbol persatuan dan harapan baru bagi masyarakat setempat.

Diinisiasi oleh pemuda-pemudi Pantai Laut, Kelurahan Pasarmadang, acara ini menyulap pantai dermaga Kotaagung menjadi pusat keramaian, menyatukan alam dan manusia dalam harmoni yang jarang terwujud.

Angin laut yang berhembus seakan menjadi pemandu bagi layang-layang yang melayang-layang bebas, sementara deru ombak dan kicauan burung menambah irama alam yang menenangkan.

Tak hanya warga setempat yang berbondong-bondong hadir, acara ini juga mengundang kehadiran Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus, Suaidi, Ketua KORMI Kabupaten Tanggamus, Camat Kotaagung, serta para tokoh masyarakat dan pemuda.

Langit yang dihiasi layang-layang aneka bentuk dan warna menggambarkan keanekaragaman budaya yang terwujud dalam kesederhanaan permainan ini. Di antara tawa riang anak-anak dan sorak semangat peserta, suasana kebersamaan semakin terasa hangat.

Sebagai bagian dari tradisi, layang-layang telah lama menjadi simbol harapan dan kebebasan, di mana setiap helai benangnya menghubungkan tangan manusia dengan angkasa luas.

Dalam sambutannya Suaidi menyampaikan apresiasinya atas kerja keras para pemuda yang telah menghidupkan kembali permainan tradisional melalui festival ini.

“Saya bangga melihat sinergi antara para pemuda dan pemerintah dalam melestarikan permainan tradisional. Layang-layang ini bukan hanya permainan, tetapi bagian dari identitas budaya kita yang harus terus dijaga,” ucapnya.

Lebih dari sekadar sebuah permainan, Suaidi melihat potensi besar di balik festival ini. Ia menekankan pentingnya kerjasama dengan Dinas Pariwisata untuk menjadikan acara ini sebagai daya tarik wisata baru.

“Jika festival ini dikembangkan dan dipromosikan dengan baik, Pantai Laut Kotaagung bisa menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman budaya yang tak terlupakan,” tambahnya.

Layang-layang, yang dulu dikenal sebagai permainan anak-anak di desa, kini mendapatkan tempat terhormat dalam konteks modern sebagai bagian dari olahraga masyarakat di bawah naungan KORMI.

Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, permainan tradisional seperti layang-layang, enggrang, dan tarik tambang dikategorikan sebagai olahraga yang menguatkan ikatan sosial dan semangat gotong royong.

Melihat antusiasme peserta dan penonton, Suaidi mengungkapkan harapannya agar festival ini bisa menjadi agenda tahunan.

“Melalui acara ini, kita tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga membangun kembali jalinan kebersamaan yang menjadi akar budaya kita,” ujarnya dengan nada haru.

Pesona Pantai Laut Kotaagung pada hari itu sungguh tak tertandingi. Di balik keceriaan festival, pantai ini menawarkan pemandangan alam yang memukau.

Bukit-bukit hijau yang mengelilingi pantai menambah keindahan panorama, seolah memeluk Kotaagung dalam kehangatan alam. Di sepanjang pantai, para pedagang menjajakan dagangannya, menambah aroma laut yang segar dengan sentuhan tropis.

Bagi wisatawan yang datang, Festival Layang-Layang ini bukan hanya tentang layang-layang yang terbang tinggi, tetapi juga tentang merasakan kedamaian pantai, meresapi kebudayaan lokal, dan menikmati suasana yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.

Festival ini menghadirkan momen di mana budaya, alam, dan manusia bertemu dalam harmoni yang sempurna.

Layang-layang yang terbang tinggi di langit Pantai Laut Kotaagung membawa pesan yang lebih besar dari sekadar permainan. Mereka adalah simbol harapan bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemuda, tradisi yang telah lama ada bisa diangkat ke tingkat yang lebih tinggi, menjadi daya tarik yang memikat wisatawan dari berbagai penjuru.

Di balik setiap layang-layang yang mengepak di angkasa, ada harapan baru untuk masa depan Tanggamus yang lebih cerah, di mana budaya lokal menjadi kekuatan utama dalam memajukan daerah.

Dengan festival ini, Pantai Laut Kotaagung tak hanya menjadi saksi dari sebuah kompetisi layang-layang, tetapi juga simbol kebangkitan tradisi, gotong royong, dan harapan baru yang mengudara tinggi, membawa nama Kabupaten Tanggamus menuju kejayaan. (*)