Wakil Delegasi Tetap Indonesia Untuk UNESCO Prof Ismunandar Sharing Succes Story Dengan Mahasiswa Teknokrat
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Duta Besar atau Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO Prof. Ismunandar, Ph.d., sharing succes story dalam rangka memberikan motivasi kepada para mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI), di Auditorium kampus, Kamis, (3/10/2024).
Kedatangan Prof. Ismunandar tersebut disambut langsung oleh Rektor UTI Dr. HM Nasrullah Yusuf, SE., MBA., Wakil Rektor UTI Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM. dan sejumlah pejabat UTI.
Rektor UTI Nasrullah Yusuf sangat senang mendapat kunjungan Duta Besar UNESCO untuk Indonesia. Kehadiranya tentunya sangat bermanfaat bagi UTI terutama mahasiswa untuk menimba ilmu dari seorang pakar yang kini mendapat tugas di UNESCO.
Dalam penyampaian succes story, Prof. Ismunandar mengatakan bahwa para mahasiswa dari kampus dengan julukan Sang Juara ini harus mampu mengambil setiap peluang dan kesempatan yang ada.
"Jangan ragu mengambil kesempatan dan terpenting adalah Jaringan atau network. Dan adanya artificial intelligence (AI) kita harus bisa lebih Intelegence lagi dibandingkan AI," ungkap dia.
Selain itu, dia berpesan agar para mahasiswa mampu melakukan hal-hal sesuai dengan passion nya sehingga dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang dibutuhkan.
"Pekerjaan kedepan harus mempunyai passion yang dapat menyelesaikan problem dunia dan harus bisa berkolaborasi," bebernya.
Sebagai Delegasi Indonesia, dirinya mengatakan bahwa UNESCO adalah bagian dari Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) yang anggotanya adalah negara seluruh dunia.
"UNESCO sebagai laboratorium gagasan dan membuat standar, sharing house dan membantu negara yang memang membutuhkan bantuan, contohnya Indonesia sebelum merdeka, dan Indonesia sudah menengah dan saatnya membantu negara lain," ungkap dia.
Sebagai duta besar, dirinya menjelaskan terdapat potensi kekayaan alam Indonesia yang harus tetap masuk kedalam UNESCO, seperti Taman Nasional Bukit Barisan.
"Taman Nasional Bukit Barisan dalam Status sudah keluar dari status in danger atau situs warisan dunia dalam bahaya sejak tahun 2011, dan kini masih kita perjuangkan untuk tetap masuk warisan dunia UNESCO," tuturnya.
"Kemudian juga kita ada punya Taman Nasional Ujung Kulon dengan tersisa tujuh puluh ekor badak saja, tugas kita menjaga jumlahnya agar terus lestari jangan sampai berkurang, begitu juga dengan komodo," tambahnya.
Dirinya berpesan kepada para mahasiswa, bahwa berbagai potensi dan warisan alam milik Indonesia, harus terus dilestarikan oleh generasi saat ini dan generasi yang akan datang.
"Kita harus melestarikan budaya, bukan untuk rebutan atau saling klaim budaya saja," pesan dia. (**)
Berita Lainnya
-
Pemkab Lampung Timur Gelar Apel Kesiapsiagaan Persiapan Pilkada Serentak 2024
Senin, 25 November 2024 -
Peringati Hari Pahlawan, Pjs Bupati Lamtim Ingatkan Generasi Muda Meneladani Semangat Perjuangan Pahlawan
Senin, 11 November 2024 -
Sambut Hari Pahlawan, PLN Lampung Dorong Pengarusutamaan Gender melalui Workshop Srikandi PLN Berdaya dan Berkarya Untuk Negeri
Sabtu, 09 November 2024 -
Kolaborasi Modern, Kementan Mendukung Swasembada Pangan Lewat Smart Farming
Sabtu, 09 November 2024