Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemilih muda mendominasi dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Provinsi Lampung 2024 mencapai 55 persen atau 3.641.169 pemilih dari total pemilih sebanyak 6.515.869 jiwa.

Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung, total jumlah pemilih Pilkada serentak 2024 di Provinsi Lampung tercatat sebanyak 6.515.869 jiwa, terdiri dari 3.304.463 laki-laki dan 3.211.406 perempuan tersebar di 15 kabupaten/kota, 229 kecamatan, dan 2.651 desa.

Dari jumlah tersebut, kelompok pemilih muda yaitu generasi milenial dan generasi Z mendominasi dengan jumlah 3.641.169 pemilih.  Terdiri dari 2.235.583 pemilih atau 34,31% dari generasi milenial (27-42 tahun) dan 1.405.586 atau 21,57% pemilih dari generasi Z (17-26 tahun).

Sementara jumlah pemilih dari kelompok generasi X (43-58 tahun) sebanyak 1.815.233 orang atau 27,86%, pemilih dari generasi baby boomer (59-77 tahun) 937.440 orang atau 14,39 dan pemilih lansia (lebih dari 78 tahun) sebanyak 122.037 orang atau 1,87%.

"Iya benar, kami telah melakukan pemetaan berdasarkan usia pemilih untuk Pilkada Lampung 2024," kata Ketua Divisi Data dan Informasi (Datin) KPU Provinsi Lampung, Agus Riyanto, pada Rabu (2/10/2024).

Selain itu, lanjut Agus, KPU Lampung juga mencatat ada 22.706 pemilih disabilitas Pilkada 2024, dengan rincian 9.271 pemilih disabilitas fisik, 1.486 pemilih disabilitas intelektual, 3.768 pemilih disabilitas netra, 3.987 pemilih disabilitas sensori wicara, 1.407 pemilih disabilitas rungu, dan 2.887 pemilih disabilitas netra.

Agus mengatakan, KPU Lampung selanjutnya akan melakukan tahapan penetapan daftar pemilih tetap tambahan (DPTb).

"Selanjutnya tahapan DPTb, masih kami siapkan penjadwalannya," ujar Agus.

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Lampung mengajak pemilih pemula untuk lebih aktif dalam mengawasi jalannya Pilkada serentak 2024.

Anggota Bawaslu Provinsi Lampung, Hamid Badrul Munir menyebutkan pentingnya peran generasi muda sebagai pemilih pemula dalam mengawal pelaksanaan Pilkada yang bersih dan adil.

“Pemilih pemula adalah kelompok yang memiliki semangat dan idealisme yang tinggi. Mereka harus dilibatkan secara aktif dalam pengawasan Pilkada untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan baik,” ujarnya, Senin (19/8/2024) lalu.

Menurutnya, proses demokrasi di sekolah tidak jauh berbeda dengan pemilihan umum yang lebih besar, seperti pemilihan kepala daerah atau pemilihan legislatif.

“Pemilihan Ketua OSIS dilaksanakan dengan prinsip demokrasi yang sama seperti pemilu nasional. Ini adalah bagian dari upaya menumbuhkan pemimpin masa depan melalui proses demokrasi,” jelasnya.

Ia menjelaskan, ada beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan oleh pemilih pemula dalam mengawasi Pilkada. Pertama, mereka diimbau untuk mengenal lebih dalam tentang hak dan kewajiban sebagai pemilih, serta memahami mekanisme pemilihan.

Kedua, pemilih pemula juga didorong untuk melaporkan setiap dugaan pelanggaran yang terjadi selama proses Pilkada, baik itu terkait kampanye hitam, politik uang, atau pelanggaran administratif lainnya.

Selain itu, keterlibatan aktif pemilih pemula dalam pengawasan Pilkada dinilai sangat krusial, mengingat besarnya jumlah pemilih dari kalangan muda di Provinsi Lampung.

Dengan mengajak pemilih pemula untuk berperan aktif, diharapkan dapat tercipta Pilkada yang lebih berkualitas, yang tidak hanya sekadar memilih pemimpin, tetapi juga memperkuat fondasi demokrasi di tingkat lokal.

“Generasi muda adalah masa depan bangsa. Partisipasi mereka dalam Pilkada akan menentukan arah pembangunan daerah di masa depan. Oleh karena itu, kita semua, terutama pemilih pemula, harus bersama-sama memastikan bahwa Pilkada berjalan dengan jujur, adil, dan transparan,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Kamis 03 Oktober 2024, dengan judul "Pemilih Muda Pilkada Lampung Capai 55 Persen"