• Rabu, 02 Oktober 2024

Lampung Hasilkan Pendapatan Negara Rp 6,921 Triliun Lebih hingga Agustus 2024

Rabu, 02 Oktober 2024 - 13.18 WIB
18

Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung mencatat jumlah pendapatan negara yang disumbangkan oleh Provinsi Lampung hingga 31 Agustus 2024 mencapai sekitar Rp6,921 triliun lebih. Sementara target APBN pada tahun ini sebesar Rp11,180 triliun.

Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin menyampaikan, pertumbuhan netto perpajakan menunjukkan kinerja yang menggembirakan dengan nilai pertumbuhan mencapai 7,55 persen (yoy) pada sebagian besar jenis pajak. 

“PPh mencapai Rp2,53 triliun (56,59 persen dari target) dengan pertumbuhan 8,86 persen (yoy), sementara PPN juga mencatatkan hasil baik sebesar Rp2,70 triliun (64,64 persen dari target), tumbuh 6,95 persen (yoy),” ungkap dia, melalui keterangannya, Rabu (2/10/2024). 

Di sisi lain, lanjut Dody, PBB mengalami kontraksi menjadi Rp81,19 miliar (52,87 persen dari target), turun 23,50 persen (yoy). 

Sektor perdagangan besar memberikan kontribusi terbesar, tumbuh signifikan 20,94 persen (yoy) berkat lonjakan perdagangan kopi, teh, dan kakao, sedangkan sektor industri pengolahan mengalami penurunan -14,16 persen (yoy) akibat harga gula pasir dan kelapa sawit yang menurun. 

“Pertumbuhan positif pada sektor lainnya juga memberikan harapan lebih baik atas perkembangan ekonomi dan penerimaan negara ke depan,” ujarnya.

Dody juga menyebut bea masuk meningkat 36,89 persen (yoy) berkat lonjakan impor gula dan beras, sedangkan penerimaan cukai melesat 777,95% (yoy) karena permintaan pita cukai untuk rokok elektrik. Namun, Bea Keluar terkontraksi -53,3 persen (yoy) akibat penurunan permintaan global dan harga CPO. 

“Secara keseluruhan, penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp595,97 miliar atau 45,01 persen dari target, dengan dukungan penerimaan dari ekspor minyak kelapa sawit dan kopi yang menunjukkan tumbuh positif,” jelasnya.

Menurutnya Kemenkeu Satu Lampung memitigasi risiko penurunan bea keluar melalui asistensi ekspor bagi UMKM dan pendampingan komoditas strategis, guna meningkatkan kinerja ekspor.

Berikutnya, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp1,01 triliun, atau 97,09 persen dari target, meski terkontraksi -3,39 persen (yoy). 

Penerimaan dari pelayanan masyarakat dalam PNBP Lainnya melambat -3,87 persen (yoy), namun total realisasi sebesar Rp570,07 miliar telah berhasil melampaui target (127,50 persen dari APBN). 

“PNBP Badan Layanan Umum tercatat Rp444,43 miliar (74,34 persen dari target), dengan kontribusi utama dari Universitas Lampung (Unila) dan Rumah Sakit Bhayangkara,” ungkapnya.

Sementara itu, Dody juga menyampaikan kinerja belanja pemerintah pusat hingga Agustus 2024 tumbuh akseleratif sebesar 12,91 persen (yoy), didorong oleh belanja terkait Pemilu, optimasi lahan, pembangunan sarana pendidikan, serta Bendungan Margatiga. (*)