• Senin, 25 November 2024

Ruas Jalan Nasional di Kota Besi Lambar Terancam Amblas, BPJN: Perbaikan Dilakukan Tahun Depan

Sabtu, 28 September 2024 - 12.06 WIB
438

Tampak rumah warga hancur sebagian terkena dampak tanah longsor di Desa Kota Besa Kecamatan Batu Brak Lampung Barat. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Masyarakat Pekon (Desa) Kota Besi, Kecamatan Batu Brak, mengeluhkan kondisi Ruas Jalan Nasional di wilayah setempat yang terancam amblas akibat adanya longsoran yang terjadi tepat pada bagian tanah penyangga di lokasi tersebut.

Rusman salah satu warga Pekon Kota Besi, Kecamatan Batu Brak yang rumahnya tepat berada di depan titik longsoran mengatakan, kondisi Ruas Jalan Nasional yang terancam amblas tersebut sudah terjadi sejak tujuh bulan terakhir, awalnya kondisi ruas jalan itu tidak separah sekarang.

Rusman menceritakan, kondisi yang terjadi pada Ruas Jalan Nasional tersebut merupakan dampak bencana tanah longsor yang terjadi di lokasi tersebut sejak beberapa tahun silam, awalnya longsor hanya menggerus beberapa titik.

Kemudian kondisi diperparah dengan adanya curah hujan yang kerap mengguyur di wilayah setempat yang mengakibatkan titik longsor semakin meluas, bahkan sudah ada beberapa rumah yang menjadi korban dari peristiwa naas tersebut.

"Sudah ada beberapa rumah yang terkena dampak dari musibah longsor itu yang kondisi nya sekarang sudah tidak lagi dihuni dan ditinggalkan oleh pemiliknya karena khawatir kondisi rumah akan semakin buruk," kata dia, Sabtu (28/9/2024).

Ia menambahkan, peristiwa longsor terakhir terjadi pada 22 April 2024 lalu, dimana bagian dapur dari salah satu rumah warga kembali tergerus longsor dan menyebabkan beberapa bagian rumah lain juga terdampak.

Dari rentetan peristiwa longsor yang terjadi sejak beberapa tahun silam tersebut kemudian merembet ke bagian Ruas Jalan Nasional, dimana kondisinya saat ini semakin parah bahkan tingkat kemiringan sudah sangat mengkhawatirkan.

"Kondisi nya sudah cukup mengkhawatirkan karena memang posisi nya sudah miring dan kondisi seperti ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi masyarakat khususnya pengendara yang melintas," sambungnya.

Sebab kata dia, Ruas Jalan Nasional tersebut merupakan satu-satunya akses yang bisa dilalui pengendara yang hendak menuju ibukota Lampung Barat begitupun sebaliknya, apabila tidak segera ditangani kondisi jalan akan semakin parah.

Terlebih titik lokasi Ruas Jalan Nasional yang terancam amblas tersebut berada di tikungan dan kondisi longsoran yang terjadi cukup dalam, pihak terkait sudah memasang rambu dan garis pengaman agar pengendara berhati-hati ketika melintas.

"Karena di khawatirkan jika tidak segera ditangani akan semakin parah apalagi memasuki musim hujan, belum lagi ketika kendaraan besar melintas tentu akan memperparah kondisi jalan yang semakin miring," sambungnya.

Ia menuturkan, pihak terkait sudah pernah meninjau kondisi Ruas Jalan Nasional tersebut pada akhir Agustus 2024 lalu, peninjauan tersebut menindaklanjuti proposal yang telah diajukan oleh pihak Pekon ke pihak terkait.

Ia berharap pihak terkait bisa segera mencarikan solusi terkait permasalahan yang ada sehingga masyarakat bisa aman dan nyaman ketika menjalankan aktivitas, baik permasalahan longsor atau terhadap kondisi Ruas Jalan tersebut.

Sementara itu, Kepala BPJN Lampung Susan Novelia mengatakan pihaknya mengusulkan perbaikan terhadap Ruas Jalan Nasional tersebut tahun depan untuk penanganan sementara menggunakan Sand Bag sebagai penahan longsor.

"Kami usulkan rencana perbaikan tahun depan, untuk penanganan sementara menggunakan Sand Bag sebagai penahan longsoran, pemasangan rambu dan police line agar pengguna jalan tidak melintasi lokasi tersebut," kata dia.

Disinggung terkait estimasi anggaran yang akan digelontorkan untuk penanganan Ruas Jalan Nasional yang terancam amblas tersebut Susan mengatakan bahwa pihaknya masih harus menunggu persiapan desain longsoran.

"Estimasi anggaran masih menunggu persiapan desain longsoran," pungkasnya. (*)