Museum Transmigrasi Gelar Sosialisasi Permuseuman dan Museum Keliling
Kupastuntas.co, Pesawaran - UPTD Museum Ketransmigrasian Lampung menggelar sosialisasi permuseuman dan kegiatan Museum Keliling tingkat SMA/SMK di Kabupaten Lampung Tengah, Metro, Pesisir Barat, dan Tanggamus.
Kegiatan ini dilakukan secara bergilir, dimulai dengan Museum Keliling di Kota Metro pada 18 September 2024, dilanjutkan di Lampung Tengah pada 20 September, Pesisir Barat pada 25 September 2024, dan terakhir di Tanggamus pada 27 September 2024.
Tema kegiatan sosialisasi permuseuman ini adalah "Kenali museum dan koleksinya serta pemanfaatan museum untuk generasi muda".
Ketua panitia kegiatan, Mahmud, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah:
1. Memperkenalkan Museum Ketransmigrasian kepada masyarakat, khususnya jenjang pendidikan menengah melalui guru-guru sejarah dan wali kelas.
2. Mendorong kapasitas UPTD Museum Ketransmigrasian sebagai sumber belajar sejarah ketransmigrasian dan destinasi wisata pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah, masyarakat Indonesia, serta dunia.
Mahmud juga menjelaskan bahwa peserta Museum Keliling di setiap kabupaten berjumlah 100 orang, terdiri dari guru sejarah dan wali kelas SMA se-kabupaten/kota.
"Dalam kegiatan ini, selain menghadirkan narasumber, kami juga mengadakan pameran mini koleksi UPTD Museum Ketransmigrasian Lampung," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala UPTD Museum Ketransmigrasian Lampung, Hana Kurniati, menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung melalui UPTD Museum Ketransmigrasian Lampung terus berupaya mendorong kepedulian masyarakat terhadap keberadaan museum.
"Untuk mewujudkan hal tersebut, harus diawali dari pihak museum itu sendiri, yaitu dengan melakukan pendekatan dan upaya jemput bola atau hadir langsung di tengah masyarakat untuk memperkenalkan keberadaan Museum Ketransmigrasian Lampung," ujarnya.
Museum Ketransmigrasian Lampung, menurutnya, merupakan satu-satunya museum khusus ketransmigrasian yang ada di Indonesia, bahkan dunia, yang didirikan sebagai upaya melestarikan sejarah transmigrasi di Indonesia.
"Dengan pelaksanaan kegiatan Museum Keliling ini, tugas dan fungsi museum menjadi lebih dikenal oleh masyarakat, khususnya para pengajar di sekolah, sehingga dapat mendorong kepedulian terhadap upaya pelestarian, perlindungan, dan pemanfaatan Museum Ketransmigrasian Lampung," terang Hana.
Ia menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan para peserta dan mendorong mereka untuk menginformasikan serta mengajak masyarakat luas agar lebih mengenal keberadaan Museum Ketransmigrasian. "Tentunya dengan cara berkunjung langsung ke Museum Ketransmigrasian Lampung yang berlokasi di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran," harapnya. (**)
Berita Lainnya
-
Calon Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela Kecam Kekerasan Terhadap Anastasia Baya
Jumat, 04 Oktober 2024 -
Wakil Delegasi Tetap Indonesia Untuk UNESCO Prof Ismunandar Sharing Succes Story Dengan Mahasiswa Teknokrat
Kamis, 03 Oktober 2024 -
Dukung Aktivitas Digital dan Pertumbuhan Ekonomi Lokal, Tri Perluas dan Perkuat Jaringan Hingga Area Pelosok Lampung
Kamis, 03 Oktober 2024 -
PLN Raih Penghargaan dari Bank Indonesia di Ajang Lampung Economic & Investment Forum 2024
Rabu, 02 Oktober 2024