• Selasa, 24 September 2024

Bank Indonesia Prediksi Kebutuhan Uang Kartal di Lampung Meningkat 12 Persen Jelang Pilkada Serentak

Selasa, 24 September 2024 - 14.48 WIB
7

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan. Foto: PR Indonesia

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, menyampaikan bahwa kebutuhan uang kartal di Provinsi Lampung diperkirakan akan meningkat sebesar 8-12 persen menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak pada November 2024.

Peningkatan ini terutama terjadi untuk mendukung kebutuhan masyarakat selama masa kampanye politik, pemilu, serta Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal dan Tahun Baru.

"Pada triwulan II 2024, uang kartal yang keluar dari kas KPw BI Provinsi Lampung (outflow) mencapai Rp4,7 triliun, sementara pada triwulan III hingga Agustus 2024, sebesar Rp2,5 triliun," ujar Junanto, Selasa (24/09/2024).

Menurutnya, permintaan tertinggi terjadi pada momen Ramadan dan Idulfitri kemarin.

"Namun menjelang Pilkada, kami memperkirakan permintaan akan meningkat kembali di triwulan IV 2024," ucapnya.

BI Lampung memastikan bahwa ketersediaan uang kartal akan mencukupi selama periode Pilkada, serta memastikan aliran uang di sektor-sektor penting tetap lancar.

“Kami akan memastikan ketersediaan uang kartal tetap aman, terutama untuk menghadapi Pilkada dan momentum perayaan akhir tahun,” tambahnya.

Junanto juga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Pilkada diprediksi akan mendorong pertumbuhan ekonomi di beberapa lapangan usaha (LU) utama, seperti sektor makanan-minuman, transportasi, logistik, dan jasa pendukung pemilu.

"Lapangan Usaha Industri Pengolahan di Lampung tumbuh 6,51% (yoy) pada triwulan I 2024, didorong oleh aktivitas industri percetakan terkait pemilu. LU Transportasi dan Pergudangan juga meningkat 11,46% (yoy) karena mobilitas masyarakat yang lebih tinggi selama masa kampanye," jelasnya.

Meskipun dampak Pilkada tidak sebesar Pilpres, BI Lampung melihat penyelenggaraan Pilkada serentak masih memiliki potensi besar dalam mendorong konsumsi swasta, terutama di sektor non-profit dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari CURS, Erwin Oktavianto, menyampaikan bahwa perputaran uang selama Pilkada selalu mengalami peningkatan dibandingkan periode normal.

"Pilkada memicu peningkatan aktivitas politik seperti kampanye, logistik pemilu, dan kegiatan operasional lainnya yang membutuhkan aliran dana besar. Hal ini mendorong pertumbuhan sektor percetakan, pemasangan iklan, serta penyedia jasa event organizer," jelasnya.

Selain itu, sektor UMKM seperti usaha katering, transportasi lokal, dan penginapan juga diuntungkan selama masa kampanye.

"Banyak acara kampanye yang melibatkan massa besar, sehingga sektor-sektor ini akan mengalami peningkatan permintaan," tambah Erwin.

Bank Indonesia juga mengantisipasi peningkatan permintaan uang tunai dan transaksi perbankan. "Masyarakat cenderung menggunakan uang tunai dalam kegiatan kampanye, dan ini akan berdampak pada peningkatan permintaan likuiditas di bank," ungkap Erwin.

Secara keseluruhan, Pilkada Serentak 2024 diperkirakan akan memberikan dampak positif terhadap pergerakan ekonomi di Provinsi Lampung, baik dari sisi konsumsi masyarakat maupun pertumbuhan lapangan usaha. (*)