• Senin, 23 Desember 2024

Kemarau Berdampak pada Satwa di Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur

Senin, 23 September 2024 - 16.09 WIB
69

Seekor Menjangan sedang minum yang disediakan pihak Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Dok: TNWK.

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Kemarau yang telah berlangsung selama tiga bulan terakhir mengancam kelestarian satwa di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), terutama akibat keringnya beberapa titik rawa yang biasanya digunakan sebagai sumber air minum bagi satwa.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak Balai TNWK berencana melakukan pemasangan wadah air di sejumlah lokasi yang terpengaruh kekeringan. Humas Balai TNWK, Sukatmoko, menjelaskan, setiap musim kemarau, kami selalu menyediakan air bersih untuk keperluan minum satwa-satwa di dalam hutan.

Rencana pemasangan air ini dijadwalkan dilakukan pada bulan Oktober 2024. Jika pada awal Oktober hujan belum turun, pihak balai bersama sejumlah organisasi non-pemerintah (NGO) mitra TNWK akan segera melaksanakan pemasangan air.

"Air akan disediakan dalam wadah yang telah disiapkan dan ditempatkan di sekitar rawa yang kering, serta di beberapa pohon," kata Sukatmoko, Senin (23/9/2024).

Sukatmoko menjelaskan ada dua metode penyediaan air: satu untuk satwa darat seperti menjangan, babi hutan, dan tapir, dan satu lagi untuk satwa primata serta unggas yang hidup di pohon.

"Beberapa rawa sudah kering, dan hanya ada satu sungai besar. Namun, satwa seperti menjangan dan babi hutan tidak biasa minum atau mandi di sungai besar," tambahnya.

Lokasi-lokasi penyediaan air tersebut akan terus dipantau oleh petugas polisi hutan (polhut) untuk mencegah penyalahgunaan oleh pihak-pihak ilegal, seperti pemburu.

"Pemantauan ini sangat penting agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi," tegas Sukatmoko. (*)