Perjuangan Petani Semangka Lampung Timur Hadapi Kemarau, Berharap Harga Stabil
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Di tengah terik matahari musim kemarau, Trubus, seorang petani semangka berusia 55 tahun dari Desa Labuhanratu VII, Kecamatan Labuhanratu, menunjukkan dedikasi luar biasa dalam merawat tanaman semangkanya.
Setiap hari, sejak pukul 06.00 pagi hingga sore, Trubus dengan telaten melakukan proses 'pengawinan' semangka untuk memastikan hasil panen yang optimal.
Trubus menjelaskan, pengawinan bunga semangka penting agar buah yang dihasilkan berukuran besar.
"Saya oleskan serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina, satu per satu. Ini cara saya memastikan setiap bunga mendapatkan kesempatan untuk menghasilkan buah yang maksimal," kata Trubus, saat ditekui kupastuntas.co, Selasa (17/9/2024).
Perjuangan petani semangka ini tidaklah mudah. Di tengah suhu panas yang menyengat akibat musim kemarau, Trubus harus bertahan dan terus bekerja keras.
Sejak delapan hari terakhir, ia telah melaksanakan proses pengawinan bunga untuk memastikan hasil panen yang berkualitas.
Warga setempat berharap harga semangka dapat bertahan stabil di angka Rp 6.000 per kilogram saat panen tiba. Harga semangka saat ini sudah mencapai Rp 6.000 per kilogram, namun Trubus khawatir harga mungkin turun di masa mendatang.
"Semoga harga semangka tetap stabil hingga masa panen. Kami tidak bisa menunda panen karena harga pasar tidak bisa diprediksi," ujar Trubus.
Tanaman semangka milik Trubus kini telah berusia 28 hari, dan diperkirakan akan siap panen dalam 25 hari ke depan.
Untuk menjaga kualitas tanaman selama kemarau, Trubus harus mengambil air dari sumber yang berjarak lebih dari 300 meter menggunakan mesin jet pump dan selang plastik.
"Jika tidak memperhatikan kebutuhan air selama kemarau, kami berisiko mengalami gagal panen. Setiap hari kami harus menyuplai air yang tentunya menambah biaya operasional," tambahnya.
Dengan segala tantangan yang dihadapi, Trubus dan para petani semangka lainnya tetap berharap semoga hasil kerja keras mereka membuahkan hasil yang baik, baik dari segi kualitas tanaman maupun harga jual. (*)
Berita Lainnya
-
Jenazah Tanpa Busana Ditemukan Warga Mengapung di Irigasi Taman Sari Lampung Timur
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Korban Banjir Rob di Margasari Lamtim Ngeluh Bantuan Pemerintah Tidak Merata
Jumat, 20 Desember 2024 -
Dilema Penambang Pasir Ilegal di Sukorahayu Lamtim, Diantara Kebutuhan Hidup dan Was-was dengan Aparat
Selasa, 17 Desember 2024 -
Pria 60 Tahun Ditemukan Tewas di Dalam Parit Desa Gedung Dalam Lamtim
Minggu, 15 Desember 2024